Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trio Srikandi Indonesia

29 Maret 2010   13:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:07 3544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arjuna disamping memiliki isteri Dewi Wara Sembadra dan Dewi Srikandi serta Dewi Larasati, juga memiliki beberapa isteri lainnya, yaitu Dewi Ulupi, Dewi Dresanala, Dewi Jiwambang, Dewi Wilutama, Endang Manuhara.

Dari beberapa isteri Arjuna itu ada dua orang isterinya yang populer di kalangan pecinta cerita wayang, yaitu Dewi Wara Sembadra dan Dewi Srikandi

Apabila Dewi Wara Sembadra digambarkan sebagai wanita cantik jelita yang gemulai dan lemah lembut, maka Dewi Srikandi digambarkan sebagai wanita cantik jelita yang gesit dan cekatan serta sikap penampilan mbranyak dengan posisi muka langak atau mendongak.

Srikandi ini bersaudara kandung dengan Dewi Drupadi, isterinya Prabu Kresna. Mereka berdua adalah putri dari Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, penguasa negara Pancalareja.

Srikandi yang dikisahkan sebagai penitisannya Dewi Amba ini sangat gemar mempelajari ilmu olah kanuragan dan keprajuritan. Salah satu yang paling menonjol dari keahliannya memainkan senjata, adalah kemahirannya dalam memanah.

Keahliannya itu salah satunya didapatkan saat ia berguru kepada Arjuna, yang kemudian hari menjadi suaminya. Namun dalam perkawinannya dengan Arjuna itu, ia tidak dianugerahi anak.

Sehubungan dengan keahlian olah keprajuritannya itu, disamping bertugas sebagai isteri, Srikandi juga diserahi tugas sebagai penanggungjawab keselamatan dan keamanan kesatriyan Madukara dengan seluruh isinya.

Di dalam episode perang Bharatayudha, Srikandi ini tampil sebagai salah satu senapati perang dari pihak Pandawa. Saat itu ia bertindak sebagai senapati pengganti sehubungan dengan senopati sebelumnya, yaitu Resi Seta telah gugur dalam pertempuran melawan Resi Bisma. Srikandi yang merupakan titisannya Dewi Amba ini dengan mengandalkan senjata pusaka pana Hrusangkali akhirnya berhasil mengalahkan Resi Bisma.

Di dunia modern saat ini, Srikandi ini disamping RA Kartini seringkali dijadikan simbol dan lambang serta sumber inspirasinya perjuangan emansipasi wanita di masyarakat Jawa.

Berkait dengan emansipasi dan peningkatan partisipasinya kaum wanita. Seringkali jika ada publik figur di kalangan wanita yang berani tampil dengan menerabas batas-batas tabu dan paugeran yang dianggap kolot dan kuno serta membelenggu kebebasan wanita, maka publik figur itu oleh beberapa kalangan diidentikkan dengan sosoknya Srikandi.

Bisa jadi, itu merupakan sebuah pengidentikan yang kurang tepat. Namun, mungkin pengidentikan itu berlandaskan pemikiran yang mengambil latar belakang kehidupan Srikandi yang berada dalam suatu perkawinan model poligami, dikaitkan dengan cara Srikandi menyikapinya yang berbeda dengan Sembadra.

Salah satu misalnya, Ayu Azhari dan Julia Lopez serta Inul Daratista. Mereka bertiga, sebagaimana diketahui selama ini telah berani menujukkan penampilan yang dianggap sudah menerabas batas-batas tabu.

Penampilan mereka di depan publik yang berani menerabas batasan norma dan tabu serta paugeran yang berlaku selama ini telah dianggap membelenggu kebebasan wanita.

Maka mereka bertiga oleh beberapa kalangan dianggap sebagai salah satu sumber inspirasi dan ilham bagi perjuangan emansipasi dan peningkatan partisipasi kaum wanita, dalam rangka menuju ke tatanan peradaban baru yang lebih menjanjikan.

Dan karena itu, sepantasnyalah jika mereka bertiga dinisbatkan di jajaran Srikandi-Srikandi dunia modern Indonesia.

Saat ini, penisbatan gelar Srikandi bagi mereka bertiga semakin kukuh lantaran niat mereka yang ingin tampil ke dunia politik.

Trio Srikandi Indonesia ini, belum lama ini telah mendeklarasikan tekadnya untuk berkarya yang lebih nyata lagi dari sekedar hanya tampil dengan pose yang berani.

Mereka bertiga ingin menjadi pemimpin masyarakat dalam mengupayakan kemajuan dan kemakmuran serta kesejahteraannya rakyat Indonesia.

Ayu Azhari telah menyatakan niatnya untuk menjadi calon Bupati Sukabumi di propinsi Jawa Barat, dan Inul Daratista bertekad mencalonkan diri menjadi Bupati Malang di propinsi Jawa Timur, serta Julia Lopez memantapkan diri untuk bersaing memperebutkan posisi Bupati Pacitan di propinsi Jawa Timur.

Berbekal popularitas yang telah digenggamnya selama kiprah mereka sebagai selebriti, mereka bertiga mencoba untuk memulai menapaki dunia politik.

Dunia politik, sebuah dunia dengan carut marut dan polah tingkahnya itu sesungguhnya secara prinsipnya tak jauh-jauh dengan dunia selebriti yang telah mereka geluti sebelumnya. Karena, panggung politik itu nyaris tak berbeda dengan panggungnya para selebriti, penggabungan antara penciptaan sensasi dengan bedak gincu pembenaran dan selubung pencitraan.

Dimana jika mereka mampu memenej semua itu dengan baik, maka tak tertutup kemungkinan mereka juga akan mampu tampil sebagai sosok yang menonjol dan diperhitungkan.

Akhirulkalam, langkah Trio Srikandi Indonesia ini sangat bisa jadi akan menjadi penjuru kiblat serta sumber ilham dan inspirasi bagi para kolega mereka.

Lalu, akankah kemudian Srikandi-Srikandi yang lain seperti Dewi Persik dan Trio Macan serta Annisa Bahar juga akan segera terilhami untuk menyusul pula ?.

Dan, apakah Sukabumi dan Malang serta Pacitan dengan tampilnya trio Srikandi Indonesia itu kemudian akan menunjukkan geliat kemajuannya menuju peradaban yang lebih baik ?.

Wallahulambishshawab.

*

Catatan Kaki :

  • Artikel terkait yang membahas seputar tampilnya Julia Perez alias Jupe sebagai salah satu calon Bupati Pacitan dapat dibaca di ‘Jupe & SBY for Pacitan’ dengan mengklik di sini , dan yang membahas seputar pasar online bisnis seks dapat dibaca di ‘Seks Dot Com’ dengan mengklik di sini , serta yang membahas seputar dibutuhkannya ikon dan maskot yang berguna sebagai perekat kultural antar peradaban dunia dapat dibaca di ‘Miss Serambi Mekkah’ dengan mengklik di sini .
  • Artikel terbaru yang membahas seputar persaingan dalam memperebutkan posisi Ketua Umum partai Demokrat dapat dibaca di ‘Andi versus Anas’ dengan mengklik di sini , dan yang membahas seputar wacana pencalonan Susno Duadji sebagai Ketua KPKdapat dibaca di ‘Menimbang Susno sebagai Ketua KPK’ dengan mengklik di sini , serta yang membahas seputar kenikmatannya para pegawai pajak dengan standar gaji yang tinggi disertai fasilitas lain yang menggiurkan dapat dibaca di ‘Nikmatnya jadi Pegawai Pajak’ dengan mengklik di sini .
  • Artikel menarik yang membahas seputarperbandingan kebijakan sektor energi dan standar tarif listrik antara Indonesia dengan Malaysiadapat dibaca di‘Indonesia disetrum Malaysia’dengan mengklik di sini ,  dan yang membahas seputarpertimbangan hukum antara pemberi suap dengan penerima suap dapat dibaca di‘Pemberi dan Penerima Suap’ dengan mengklik di sini , serta yang membahas seputarkasus suap terhadap pejabat Indonesia yang terbongkar lantaran adanya sidang sebuah kasus di pengadilan Inggris dapat dibaca di‘Kasus Suap di Migas Indonesia’ dengan mengklik di sini .

*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun