Mohon tunggu...
Fakhruddin
Fakhruddin Mohon Tunggu... -

Seorang yang ingin tantangan baru, karena tantangan itu menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Listrik Pintar, Solusi Pintar Manajemen Listrik

21 April 2016   22:00 Diperbarui: 21 April 2016   22:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Listrik Pintar"][/caption]PT PLN (Persero), sampai saat ini masih menjadi satu-satunya penyedia listrik yang menjangkau seluruh pelosok negeri. PLN bermula dari sebuah perusahaan gas dan listrik yang dirampas oleh rakyat Indonesia dari tangan penjajah Belanda dan diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Negara Republik Indonesia. PLN tahun ini akan berusia 71 tahun pada tanggal 27 Oktober mendatang. Diusia yang tidak lagi muda PLN terus menerus dihadapkan pada tantangan penyediaan listrik yang terus bertumbuh seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk memenuhi tantangan tersebut, PLN dituntut mengefisienkan seluruh proses bisnisnya. Istilahnya dari hulu ke hilir. Dari sisi hulu, PLN secara bertahap dituntut untuk mengurangi Bahan Bakar Minyak dalam pengoperasian seluruh pembangkitnya. Sedangkan di sisi hilir, PLN dituntut untuk mengefisienkan penyaluran dan distribudi ke masyarakat luas. Salah satu upaya PLN untuk memenuhi tuntutan efiensi adalah dengan meluncurkan layanan Listrik Pintar.

Sebelum lebih jauh membahas soal Listrik Pintar. Saat ini Pemerintah sedang gencar-gencarnya menggenjot penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 35.000 MW. Saya tidak tahu persis, PLN mampu berkontribusi berapa MW dalam proyek tersebut, tapi yang jelad proyek ambisius itu menunjukkan bahwa saat ini negara ini sedang dalam keadaan yang kekurangan pasokan energi listrik. Soal pembangkitan adalah masalah di hulu.

Pada sisi hilir, tidak juga luput dari masalah. Di Indonesia, angka pencurian listrik masih sangat tinggi. Dalam satu rilis media online pada bulan Februari lalu, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memperkirakan kerugian akibat pencurian listrik adalah sebesar 1,7 T. Angka yang fantastis. Pencurian dilakukan oleh semua level pelanggan PLN, dari pelanggan rumah tangga kecil sampai dengan pelanggan industri.

Selain masalah pencurian listrik, penunggakan pembayaran listrik juga menjadi masalah yang pelik bagi PLN. Menurut berbagai rilis media, tunggakan PLN pada tahun 2015 mencapai Milyaran Rupiah. Angka yang tidak kalah mencengangkan dibandingkan dengan kerugian pencurian listrik. Dengan tunggakan sebegitu besar, cukup untuk membuat PLN pusing.

Ada beberapa tanggapan dari masyarakat. Ketika ada pelanggan menunggak, kenapa PLN tidak melakukan tindakan tegas, pemutusan misalnya. PLN ternyata sudah berusaha untuk menempuh berbagai upaya untuk menurunkan angka tunggakan, salah satunya dengan pemutusan. Tapi, upaya pemutusan ternyata juga tidak dapat dengan mudah dilakukan. Banyak petugas PLN yang menjadi korban kekerasan ketika melakukan upaya pemutusan.

Nah Listrik Pintar, saya pikir merupakan solusi yang pas untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di PLN khususnya dibagian hilirnya. Listrik Pintar PLN mengadopsi teknologi STS yang dikembangkan di Afrika ini menjadi jurus andalan PLN untuk mengurangi tunggakan dan pencurian listrik. Listrik Pintar juga tidak mengenal istilah pemutusan listrik, sehingga tidak perlu lagi ada petugas PLN yang menjadi korban kekerasan saat menjalankan tugas pemutusan.

Diatas adalah manfaat listrik pintar dari sisi PLN. Di sisi pelanggan, Listrik Pintar juga mempunya manfaat. Jika sebelumnya pelanggan PLN yang distir oleh Listrik. Artinya pelanggan kesulitan untuk mengendalikan pemakaian, karena tidak ada pembatasan, tahu-tahu tagihan akhir bulan membengkak. Sekarang pelanggan bisa dengan disiplin mengatur konsumsi energi listriknya. Pelanggan dapat mengetahui dengan persis berapa energi listrik yang mereka konsumsi. Maka tidak berlebihan ada istilah Stroom Steer. Karena memang pelanggan berkuasa penuh untuk mengatur penggunaan energi listriknya.

Dengan pengendalian energi yang dilakukan oleh pelanggan tersebut, PLN dapat lebih menghemat energi listriknya. Pengendalian dimana-mana menghasilkan efisiensi. Efiensi yang dilakukan oleh pelanggan PLN juga berdampak kepada pasokan energi listrik PLN. Efek akhirnya adalah energi yang dihemat tersebut dapat digunakan oleh orang lain yang belum menikmati listrik akibat PLN kekurangan pasokan energi listrik.

Kehebatan Listrik Pintar yang sudah disebutkan diatas memang luar biasa. Tapi saya pikir, teknologi ini belum sempurna. Saya memiliki beberapa masukan untuk PLN. 1) Listrik Pintar sebaiknya mampu berkomunikasi dengan PLN supaya perilaku meter listrik tersebut dapat dipantau. 2) Meter Listrik sebaiknya bersifat digital, artinya dapat diubah kapasitasnya secara terpusat tanpa harus mendatangi meter listrik pelanggan. 3) Token listrik sebaiknya dapat diisi secara online, maksudnya tanpa memasukkan secara manual ke meteran.

Dengan semua upaya PLN tersebut diatas, pada akhirnya kita semua berharap seluruh rakyat Indonesia semuanya dapat menikmati energi listri untuk kehidupan yang lebih baik. Anak-anak dapat dengan tenang belajar karena terangnya lampu, para orang tua mampu bekerja dengan lebih baik dan efisien menggunakan energi listrik sebagai penggerak mesin-mesin produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun