Bicara soal customer, maka kita bicara soal aset. Dimana saat ini pada saat Indonesia sedang mengalami pandemi covid19 sehingg sulit untuk mendapatkan customer baru, maka customer lama bisa di optimalkan dengan sistem yang di miliki perusahaan.Â
Namun yang jadi pertanyaan sekarang, terkait optimalisasi customer untuk meningkatkan profit/ revenue bagi perusahaan bukan seperti membalik telapak tangan.  Ada  beberapa hal yang menjadi dasar agar sebuah perusahaan bisa mengoptimalkan data base customer bagi peningkatan profit/ revenue secara berkesinambungan.
Setidaknya ada 3 hal penting yang menjadi acuan bagi perusahaan ketika manajemen ingin mengoptimalkan database customer untuk meningkatkan profit/revenue:
(1)  Data yang tersedia harus bisa menjelaskan  karakter dan ciri khas dari customer yang bersangkutan (2) Data yang ada harus menyimpan historical customer, sehingga bagaimana cara melayani dan bagaimana kondisi customer bisa diantisipasi dengan baik (3) Sejauh mana customer menjadi mitra bisnis yang  baik bagi perusahaan. Karena jika  ketiga hal tadi tidak bisa di jawab dengan baik mustahil database customer yang di miliki perusahaan bisa menjadi potensial customer di era new normal atau di masa low touch economy.
Sebenarnya untuk mengoptimalkan  keberadaan customer bisa di lakukan dengan beberapa cara. Dimana salah satu cara yang saat ini dilakukan oleh hampir semua jenis industri adalah apa yang di namakan  CRM ( Customer Relationship Management). Â
Sebuah aplikasi bisnis yang akan menjadikan bisnis sebuah perusahaan menjadi lebih tertata dan terkelola dengan baik.  Sekedar mengingatka  bahwa sejatinya CRM itu bukan hanya tools , tapi CRM adalah media atau strategi bisnis yang jitu bagi hampir semua jenis industri.
Jika kita coba melihat  lebih dalam dari implementasi CRM dalam sebuah perusahaan. Maka  ada sekitar 5 hal yang akan membuat hidup kita jadi lebih baik:
(1) Kemampuan CRM sebagai sebuah tools bisa di gunakan untuk mendapatkan customer baru. Dan bukan itu saja, CRM juga bisa di gunakan untuk mendapatkan customer baru dengan bantuan media promosi.Â
(2) Kehandalan CRM  yang produknya bersifat dinamis.  Pada akhirnya  tools ini bisa di gunakan untuk meningkatkan value dari customers.  Caranya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan CRM untuk melakukan Up Selling dan Cross Selling  bagi perusahaan.
(3) CRM sebagai sebuah tools,  atau media  interaksi dan komunikasi bisa  menjadi perantara antara CRM dengan customer. Sehingga dengan fungsinya seperti itu membuat CRM sebagai media untuk membantu dalam hal melakukan hubungan baik dengan customer yang sudah ada.  Jika kondisi ini di jalankan, maka satu hal yang mesti di lakukan oleh perusahaan adalah berikan kepada customer satu layanan  terbaik bagi customers.
(4) CRM memang banyak di pakai saat ini untuk bisnis yang konsepnya modern. Dengan model  bisnis seperti ini maka aplikasi CRM bisa di gunakan  untuk up  selling. Caranya adalah dengan memanfaatkan karakter dan kebiasaan yang di lakukan oleh customer.  Karena dengan perusahaan bisa mengingat atau mengetahui apa  yang di suka atau  tidak di suka akan mudah untuk membuat strategi jitu dalam meningkatkan profit/revenue.
(5) Disamping mampu di berikan kewenangan untuk membuat upsales. CRM juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan penjualan dengan cara cross -- selling.
(6) Dengan semua  yang telah di sebutkan diatas,  pada akhirnya CRM bisa dijadikan media untuk melakukan pengelolaan masalah atau kendala yang dilakukan oleh customers. Kenapa, karena pada dasarnya sistem CRM ini mampu menyimpan semua data customer dari awal mula sebelum jadi customers. Banyak Studi membuktikan bahwa aplikasi CRM ini mampu membantu penghasilan yang lebih besar dan memanfaatkan sumber data perusahaan lebih maksimal.
Itulah CRM, salah satu implementasi produk yang memiliki multi fungsi.  Tidak saja berhubungan dengan team sales dan marketing.  Pada akhirnya CRM untuk saat ini bisa juga di gunakan untuk divisi administrasi dan umum ( termasuk divisi HRD), divisi finance,  divisi produksi hingga  divisi lain yang ada di sebuah perusahaan.
Yang menarik dari kondisi perkembangan  CRM adalah, produk ini bersifat fleksible dan dinamis. Hal itulah yang menjadi keuntungan bagi perusahaan yang saat ini sudah mengimplementasikan CRM untuk bisnisnya.Â
Sedangkan Barantum, sebagai perusahaan yang concern dalam pengembangan inovasi baru CRM melihat bahwa kedepan  CRM harus bersifat fleksible. Hal itu didasarkan pada satu kondisi bahwa ketika saat ini media sosial banyak di gunakan untuk komunikasi dengan customer baru dan lama. Maka saat ini Barantum telah memperkenalkan apa yang di sebut sebagai CRM Omni Channel.
CRM Omni Channel  yang di produksi oleh Barantum, pada akhirnya bisa menjadi sebuah alternatif solusi terbaik khususnya dalam rangka mengoptimalkan keberadaan customer untuk meningkatkan profit/revenue.  Sebuah konsep cara berfikir yang benar, yaitu penggunaan CRM bagi bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H