Indonesia memang gudangnya potensi bisnis, dimana salah satunya adalah industri apparel atau biasa di sebut juga dengan industri clothing line. Sebuah bisnis yang sudah sejak lama berkembang di Indonesia dan saat ini pangsa pasar-nya tidak saja dalam negeri tetapi juga luar  negeri.Â
Bicara soal industri apparel mungkin bagi kita  yang suka berbelanja fashion akan lebih mudah mengingat satu kota yaitu Bandung yang terkenal dengan industri apparel yang sudah sejak lama hingga saat ini terkenal di masyarakat. Di sana kita banyak menjumpai lokasi-lokasi seperti Distro, Factory Outlet hingga Outlet-Outlet fashion yang memperdagangkan kreasi-kreasi yang banyak di sukai oleh customer.
Inilah cikal bakal industri yang saat ini menjadi salah satu industri yang cukup berkembang di Indonesia. Beragam jenis produk apparel yang menjadi pilihan pelaku  industrinya dari mulai : kaos, kemeja, jaket, hingga aksesoris lainnya. Memang skalanya cukup beragam dari mulai yang skala besar biasa di sebut Distro hingga skala menengah sekelas Factory Outlet dan Outlet-Outlet. Konsep bisnis  yang terbilang tidak terlalu rumit namun membutuhkan kreativitas dalam  pengembangannya membuat industri apparel dapat menjadi salah satu industri andalan untuk Indonesia.
Ada beberapa hal yang membuat industri ini cukup marak dan berkembang di Indonesia. Jika di Bandung orang akan lebih kenal dengan istilah Distro atau Factory Outlet, maka di beberapa daerah kita mengenal beberapa brand apparel yang bisa menunjukkan kekhasan sebuah daerah. Ambil contoh Jogjakarta dengan brand Dagadu-nya atau Bali dengan brand Joger. Â Atau di beberapa daerah lain yang juga memiliki kekhasan tersendiri.
Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam industri apparel memang bukan sesuatu hal yang aneh. Mengingat Indonesia yang kaya akan ragam budaya dan adat istiadat pada akhirnya menjadi salah satu dasar pengembangan kreasi dari bisnis apparel yang hingga akhirnya berkembang produknya menjadi beragam jenis  seperti : tas, dompet, topi, celana serta aksesoris penunjang gaya  hidup masa kini.
Kondisi bisnis apparel makin menunjukkan eksistensinya ketika di tahun 2005-an clothing line memasuki masa keemasan. Dimana brand-brand lokal asa Bandung banyak melakukan aktivitas promosi di beberapa media dari mulai televisi hingga media lainnya. Beberapa merek terkenal dari Bandung  yang pada akhirnya menjadi cukup terkenal berkat promosi yang cukup efektif adalah seperti : Cosmic yang berkolaborasi dengan Naif, Ouval dengan The Milo atau God Incorporated  dengan Koil.  Hingga pada akhirnya di tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam sejarah perkembangan bisnis clothing line di Indonesia, di Bandung diselenggarakan Kickfest sebuah Expo Clothing Distro lokal yang cukup menarik.
MASA KEEMASAN BISNIS CLOTHING LINE & POTENSINYA DI ERA INDUSTRI 4.0
Setidaknya ada tiga sub sektor utama yang menurut Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf ) menjadi kunci perkembangan dan pengembangan industri apparel di Indonesia. Di mana ketiga sub sektor tersebut adalah : Kuliner, Fashion dan Kriya, " kata Triawan Munaf, Kepala Badan  Bekraf.Â
Ketiga sub sektor tersebut apalagi saat ini dengan masuknya dalam Era Industri 4.0 membuat industri apparel di Indonesia mulai di lirik banyak pelaku bisnis. Apalagi bisnis ini bisa di katakan cukup menjanjikan dan dinamis. Terlebih dengan adanya beberapa trigger utama yang membuat bisnis apparel cukup besar potensinya.
Pertama kondisi Indonesia yang memiliki potensi jumlah penduduk sekitar 267 juta jiwa. Kedua karakter Indonesia sebagai negara berkembang, otomatis salah satu ciri khasnya adalah sebagai masyarakat yang konsumtif. Sehingga tidak salah jika pada akhirnya untuk bisnis apparel/ clothing line tersebut golongan anak muda merupakan golongan yang paling besar memberikan peluang pengembangan dari bisnis tersebut.
Handri Kosada, CEO Barantum.com melihat kondisi terkini dari pasar apparel  bisa di katakan cukup besar. Kondisi itu bisa di lihat dari  tren yang saat  ini terjadi. Dimana golongan millennial sebagai salah satu golongan yang menjadi trigger dalam perkembangan dan pengembangan bisnis apparel di Indonesia jumlahnya cukup besar yaitu 62,5juta jiwa.  Dengan besarnya jumlah penduduk dalam taraf usia produktif, wajar memang jika pada akhirnya perkembangan marketplace dan e-commerce pada saat ini berkembang begitu pesatnya. Dampaknya adalah, saat ini peminat fashion masih menjadi nomor satu dalam belanja online.
Dengan melihat perkembangan  yang terjadi saat ini,  di mana peran teknologi digital menjadi salah satu metode untuk meningkatkan penjualan para pelaku di sektor industri  apparel, maka Handri menjelaskan bahwa sebaiknya mereka menyempurnakan sistem aplikasi teknologi digitalnya dengan menggunakan aplikasi CRM. Apa  itu CRM, adalah sebuah sistem yang akan membantu perusahaan untuk meningkatkan potensi bisnis  yang ada pada sisi customer.
Beragam kondisi positif itulah yang pada akhirnya membuat produk clothing line atau apparel Indonesia mendapatkan tempat di hati customer dalam negeri dan tidak sedikit customer luar negeri. Ambil contoh brand Motion Sport Indonesia saat  ini produk tersebut telah banyak di gunakan oleh club -- club olahraga nasional : Timnas Basket 3x3, Klub Basket Putra Bima, dan beberapa klub lainnya. Omzet perusahaannya rata-rata per bulan Rp300 juta per bulan.  Ada juga Persebaya Surabaya sebuah klub yang menjual clothing line (Jersey) paling mahal di Indonesia dengan kostum Autenticnya seharga Rp750ribu/ kaos. Diluar Persabaya dengan harga fantastisnya, ada juga Bali United menjual jersey                                                                                                                                     Â
SAATNYA ORIENTASI EKSPORT DALAM INDUSTRI APPAREL DENGAN DUKUNGAN SISTEM CRM
Dengan makin luasnya produk-produk apparel yang di produksi putra-putri bangsa Indonesia. Dimana tidak saja customer dalam negeri yang menikmatinya. Maka alangkah baiknya jika bisnis ini di kembangkan lebih luas lagi. Jika saat ini dominasi market yang di layani masih untuk customer dalam  negeri, maka tidak mustahil jika customer luar  negeri pun cukup berminat dengan kualitas produk apparel  yang berasal dari Indonesia.
Adalah merek-merek produk berikut, yang saat ini begitu terkenal di luar negeri dari mulai : SPECS (Jersey Specs sendiri sebelumnya memang sering menjadi sponsor untuk klub-klub sepak bola lokal dari mulai : Persija Jakarta hingga Arema Malang dan Persipura Jayapura. Namun seiring berjalannya waktu, produk Specs mulai di gunakan beberapa kesebelasan luar  negeri dari mulai  Timnas Liberia hingga klub asal Malaysia Terengganu FA ). Sedangkan produk lainnya MBB APPAREL ( produk apparel ini justru lebih terkenal lagi. Begitu banyak klub luar negeri yang telah mempercayakan MBB Apparel untuk men-support seragam para pemainnya dari mulai : klub Asia Timur, seperti Al-Ittihad Aleppo dari Suriah, Al-Karamah SC dari Suriah, Al Jazeera dari Yordania, Victory FC dari Maladewa, dan Dafa FC dari Oman).
Seperti itulah kondisi terkini dari bisnis apparel yang ada di Indonesia.  Besarnya potensi yang ada di dalam negeri tidak membuat pelakunya berkutat hanya ingin menguasai market dalam negeri. Tetapi lebih dari itu, para pelakunya sendiri tertarik dan tertantang untuk bisa  mengembangkan dirinya agar bisa menjadi pemain global tidak terbatas di dalam negerinya sendiri.Â
Peluang sudah  terbuka lebar, dan salah satu hal yang mesti menjadi perhatian mereka adalah bagaimana me-maintenance customer sebagai salah satu cara mudah untuk memaksimalkan inovasi yang sesuai market. Dan terkait strategi  untuk melakukan inovasi produk inilah, sebenarnya peran sistem CRM menjadi salah satu cara terbaik dan mudah untuk di jalankan sesuai dengan kemampuan yang di miliki perusahaan. Karena beberapa keunggulan yang di miliki sistem CRM  ini memang mampu menjadi data research awal dalam pengembangan produk apparel yang ada di Indonesia.
Setidaknya ada 3 hal yang dapat dilakukan  oleh sistem CRM untuk meningkatkan potensi keuntungan bagi sebuah perusahaan : 1). CRM mampu meningkatkan nilai perusahaan ( CRM dapat  membuat perusahaan untuk meringankan biaya operasional, sehingga perusahaan akan lebih spesifik dan terarah dalam melakukan pemasaran. Kondisi positifnya tentu saja akan meningkatkan pendapatan perusahaan. 2) CRM  mampu mempertahankan loyalitas customer ( Selain mampu mempertahankan pelanggan lama sehingga loyalitas customer bisa di jaga, CRM juga bermanfaat untuk mencari serta meningkatkan jumlah pelanggan baru. Dampaknya, CRM bisa membuat jangkauan pasar perusahaan menjadi lebih luas dari sebelumnya. 3) CRM mampu menjadi media untuk melakukan pengembangan produk ( Secara tidak langsung, CRM bisa membantu perusahaan dalam menghemat biaya pada saat pengembangan produk baru. Selain itu, dengan secara kontinyu mengeluarkan produk baru yang sesuai keinginan pelanggan maka pelanggan akan tetap loyal pada perusahaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI