https://www.youtube.com/watch?v=0SE9tF6SaZs
mukhlishin[“kha lam sin”,spontanitas] lahud diyna[“da alif/ya nun”,dukungan/partisipasi] walaw karihal kafiruwn....
mukhlishin lahud diyna : nyantai aja bro dalam merepresentasikan warta hati...
kariHal kafiruwn : sudah ada campur-tangan dalam penampakan wujud pengetahuannya...
Indonesia Pusaka [sandi “ismail marzuki”]
....disana tempat lahir beta[aku dari arah timur, seni, al quran],
dibuai[al maHdi “Ha da ya”] dibesarkan bunda[ibnu maryama],
tempat berlindung dihari tua, sampai akhir menutup mata...
->[ibrahim39] ->“isma’iyl wa ishaq”
lagu “bandung selatan diwaktu malam”, seakan diposisi waktu “isma’iyl”...
saya menjelaskan lagu “itu”, seakan diposisi waktu “ishaq”...
----------------------------------------------------
Bandung Selatan “[1]di waktu malam”
Berselubung sutra mega[awan] putih
Laksana putri lenggang kencana
Duduk menanti akan kekasih
----------------------------------------------------
Bandung Selatan “[2]di waktu malam”
Dalam asuhan Dewi purnama
Cantik mungil Kesuma[bunga] Melati
Putri manja Ibunda pertiwi
Dengar suara seruling bambu
Gita[syair/puisi] malam nan merdu merayu
Diseling tembang suara ibu
Tembang pusaka nan syahdu
----------------------------------------------------
Bandung Selatan “[3]di waktu malam”
Idaman hati muda remaja[*]
Tamasya indah penuh kenangan[**]
Riwayatnya tiada terlupakan[***]
----------------------------------------------------
“[1]” filaylatul qadri
“[2]” maa laylatul qadri
“[3]” laylatul qadri
silahkan padukan dengan “Pohon AHMAD HADIST NO – 21654, 21679, 21700,21924,22269”
http://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/cari_detail.php
.....
bandung itu kota kembang, kota cinta, tempat memadu gita malam, atau teritori yang memiliki arah kedudukan swara yang jelas...
selatan itu perlambang “arah waktu terkini” atau yawma-idzin”...
Bandung Selatan[1]-> membahas keberadaan buku yang saat ini dikenal nama “al quran”...
Bandung Selatan[2] -> membahas keberadaan uga wangsit siliwangi :
Daréngékeun! Nu dék tetep ngilu jeung ngaing, geura misah ka beulah kidul!...
......
Bandung Selatan[3] -> membahas keberadaan ?[pikir aja ndiri] atau cincin Sulaymana atau “isma’iyl wa ishaq”...
97:3 khayrun mmin alfi syaHrin
[*] khayrun mmin/terlahir wawasannya dari An Naba 33
[**] khayrun mmin/terbuai opininya dari An Naba 34
[***]khayrun mmin/terkoreksi pola pengetahuannya dari An Naba 35
sedikit mengobral pengetahuan[istiqlal -> membebaskan/mengratiskan pemikiran] :
ka’bah[kaf ain ba] -> pijakan/bilik/tambatan hati -> an naba 33 “wakawa’iba”[kaf ain ba] -> yang seakan menjadi mata untuk melangkah mencita swara ->al maidah 6 “kaba’iyni”[kaf ain ba]...
saya sengaja menuliskan apa adanya, karena biarlah anda yang memetik buah pemikirannya, karena anda bukan saya, karena masing-masing manusia, kelak sendiri saja saat mempertanggungjawabkan segala perbuatannya...
diakhir penulisan, saya mengaris tebalkan tentang perintah “shalat lima waktu” yang sudah menjadi tradisi mereka yang berkendara agama berplat nomor Islam...
Apakah benar adanya perintah “itu”? sedang “1:7 ghayri al maghduwbi” menekankan tiada perkenan bagi perbuatan tali suara yang bersifat hampa makna dan dihapalkan secara lisan latinnya...
jika pemuka mereka bersiteguh bahwa hal “itu” adalah perintah Allah, maka saya tanyakan kepada mereka, apakah pemuka mereka sudah bertemu langsung dengan Allah, atau mereka bertemu makna kata “Allah” yang mana?
tembang yang tersaji diatas[indonesia pusaka, bandung selatan diwaktu malam], itulah beberapa contoh implementasi dari perkataaan yang lisan latinnya tersebut dengan “jiHad fi sabilillah”....