Mohon tunggu...
Bocah Angan
Bocah Angan Mohon Tunggu... -

kelahiran kedua itu membebaskan anda dari perbuatan "jarene" atau kata orang...menjadi diri anda sendiri adalah lebih utama dan lebih baik akibatnya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Isapan Jempol Dikota Janggal

11 April 2013   18:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mengapa dengan boneka? Karena manusia itu seperti tersengaja “numpang lewat” dikehidupan dunia, hanya pajangan sementara, sehingga dihadapan Majikan yang satu-satunya hanya dipandang sebagai “toys”...

“isapan jempol” itu seperti ketergantungan akan janji/kepastian, sedang “dikota janggal” itu seperti teritori kerumunan pemikiran yang perlu diklarifikasi....

apakah yang perlu diklarifikasi?
ada crita dikit nih tentang aktifitas setelah kematian...

digerbang pemeriksaan pertama, ada lima orang yang sedang berbaris...kalau kelimanya diuraikan berdasarkan KTP, maka kelima orang itu berKTP jakarta, bali, medan, magetan, dan bandung...
yang pada masing masingnya tertulis agama titik dua...
kebetulan yang berKTP jakarta tercatat titik duanya adalah budha, yang berKTP bali tercatat titik duanya adalah hindu, yang berKTP medan tercatat titik duanya adalah kristen HKBP, yang berKTP magetan tercatat titik duanya adalah Katolik, sedang yang berKTP bandung tercatat titik duanya adalah Islam....

kemudian petugas pemeriksa itu berseru...”siapa yang titik duanya tertulis selain islam, silahkan memasuki ruang TIDAK SELAMAT”...
kontan saja hal tersebut membuat lega yang berKTP bandung, sehingga ia berandai-andai dengan pemikiran...
“tuh kan...apa gua bilang...ampuh kan yang diterjemahkan di ali ‘imran 102[...dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam....]”

dan tidak lama berselang, petugas pemeriksa itu berseru lagi...”siapa yang titik duanya tertulis islam, silahkan memasuki ruang PENYIKSAAN TOTAL”...

saya yang kebetulan lagi tinggal dibandung, agak mempertanyakan keputusan dari petugas itu...kemudian bertanya...”kok bisa gitu sih”...
lalu petugas itu menjawab keras dan tegas...”kamu masih hidup...jangan ikut campur!!!”...

yang berKTP bandung kemudian protes juga...”apa apaan nih...!!!”....
tetep aja petugas itu kelihatan nyantai aja, bukan nyantai banget...kemudian nyeletuk...
“lagian sapa nyang nyuruh untuk percaya sama terjemahannya...gak penting banget seh...itu sama aja Cuma ikut-ikutan kebiasaan adopsi pengetahuan yang gak jelas asal usulnya...”
“kan sudah dituliskan secara berantai via sandi “siliwangi, jayabaya, ranggawarsita maupun nostradame...agar menunggu yang satu muncul baru ada terjemahan pemikirannya...”...

tak lama berselang petugas itu berseru kencang banget bukan kencang aja...
“Hey saya yang masih hidup jawab yang jujur yaa....!!!
ibarat kue yang dipotong lima bagian...apakah kue itu saat telah terpotong menjadi berbeda titik duanya...
ibarat bumi itu kue, apakah kue itu saat dipotong menjadi lima benua akan beda rasa kepemilikannya...kenapa menyembah tiga raja atasnama agama, negara maupun bangsa...!!!kalo orang udah terbujur kaku, tempat kembalinya Cuma satu, yaa kesitu-situ juga...gak beda lah, wong majikannya Cuma satu!!!mau selamat tidak!!!

karena kesel juga digituan, saya nyeletuk balik...
“gak sopan banget sih nih petugas...kok saya aja yang ditegur...memangnya gak ada manusia yang lainnya apa...tanyain juga dong sama yang lainnya”...

petugas itu sambil tersenyum jeruk nipis, nyeletuk juga...
“santei aja bro...kan situ sama saya lagi crita-critaan...”...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun