Selain kekayaan sejarah dan budaya, negeri Anatolia juga punya alam yang cantik dan unik. Saya paling takjub dengan keunikan permukaan bumi di Cappadocia, benar-benar seperti di negeri dongeng! Yang tak kalah unik, kolam-kolam pemandian alami dengan dinding kapur berwarna putih seperti awan di Pamukkale, sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Dan orang-orang Turki sangat ramah! Mereka sangat meghormati tamu. Apalagi begitu tahu saya dari Indonesia, mereka langsung antusias. Yang menjadi kendala saya selama di Turki hanya masalah bahasa. Mayoritas tidak bisa bahasa Inggris, bahkan kaum muda terpelajar pun minim bahasa Inggris. Tapi itu gak jadi masalah, karena ada Google Translate yang siap membantu kapan saja!
Sewaktu di Adiyaman saya dibawa teman piknik bareng genknya, ada sekitar 20-an orang yang ikut. Dan satupun gak ada yang fasih bahasa Inggris.Â
Yang mereka tahu cuma "Hello, How are you, What's your name". Jadi kalau diajak ngrobrol panjang mereka akan gelagapan, begitu juga kalau mereka ingin nanya balik saya tentang hal-hal lain, penuh perjuangan menemukan kata-kata. Ujung-ujungnya ambil HP dan buka Google Translate. Haha...
Di Nevsehir, saya disuruh menempati apartment teman yang kebetulan kosong. Di lantai atas disewa oleh beberapa orang mahasiswa. Salah seorang dari mereka mengetuk pintu dan mengundang saya untuk makan malam bersama. Dengan senang hati saya langsung setuju! Mereka bilang sangat ingin sekali menjamu saudara musafir dari Indonesia. Auhh... saya jadi terharu pemirsa.