Mohon tunggu...
Boby Bahar
Boby Bahar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Independent Traveler

24 countries and counting more. Dreaming to publish my traveling book. Terimakasih sudah mampir. boby.bahar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pahit Manis Perjalanan di India

4 Februari 2020   11:37 Diperbarui: 4 Februari 2020   15:14 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertinya Shimla memang khusus memberikan kenangan yang buruk. Bus yang saya naiki dari Manali agak lelet jadi baru sampai dini hari. Beberapa hotel yang ada di sekitaran terminal bus hanya menerima turis lokal, kalau pun terima turis asing kamarnya penuh atau harganya mahal banget!

Oh ya, Shimla adalah destinasi wisata paling ngetop buat pelancong lokal, gak heran kalo harga hotel di Shimla jauh lebih mahal dibanding kota lainya di India!

Lalu seorang bapak mengantarkan saya ke sebuah hotel, lumayan jauh juga kami jalan kaki melewati jalan sempit dan mendaki. Kami menggedor pintu lobby berkali-kali untuk membangunkan si resepsionis yang sedang tertidur pulas.

Saat saya check in saya sudah wanti-wanti ke resepsionis hotel kalau saya mau bayar ekstra asalkan saya bisa check out lusa (bukan jam 12 siang hari itu). Dia pun setuju dan saya langsung membayar.

Belum hilang rasa gondok hari itu gara-gara SIM Card, pas saya balik ke hotel sekitar jam 7 malam, saya dicegat resepsionis meminta pembayaran kamar untuk satu malam lagi.

Saya langsung naik darah dan bilang bukankah saya sudah bayar ekstra, karena saya check in baru tadi subuh. Lalu dia bilang pembayaran saya hanya untuk harga satu malam saja, dan harusnya saya sudah check out tadi jam 12 siang.

Sumpah saya merasa dikerjai. Padahal kami sudah deal harga sebelumnya. Saya keukeuh gak mau bayar. Dia lalu mengancam akan mengeluarkan barang-barang saya dari kamar, katanya sebentar lagi ada tamu yang akan check in di kamar tersebut.

Dan mereka terus bersikeras meminta pembayaran. Saya udah capek berdebat. Saya teriak ke mereka dengan kata-kata yang -maaf saya gak bisa share disini. Saya lalu masuk ke kamar, packing buru-buru dan membanting pintu kamar sekeras-kerasnya.

Dengan hati yang masih kesal malam itu saya langsung ke terminal bus. Untung saja ada bus ke Chandigarh berangkat jam 9 malam. Di atas bus saya meminta kepada penumpang di sebelah untuk meminjami saya HP.

Saya kirim sms ke teman di Punjab untuk ketemu besok di Chandigarh. Saya pun bertekad tidak akan pernah datang lagi ke Shimla!

Tugu Gandhi dan Kerumunan Pengunjung di the Ridge Shimla--dokpri
Tugu Gandhi dan Kerumunan Pengunjung di the Ridge Shimla--dokpri
Kembali ke Delhi saya lanjutkan naik kereta api ke Jodhpur. Awalnya saya beli tiket hanya sampai Ajmer, karena ingin menginap disana semalam sebelum lanjut ke Jodhpur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun