Pada tahun 2005, dunia sedang mengalami masa-masa kemakmuran ekonomi. Pasar perumahan di Amerika Serikat sedang booming, dan harga rumah terus naik. Banyak orang yang berspekulasi dengan membeli rumah dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi.
Di tengah-tengah euforia ini, sekelompok orang yang tidak dikenal mulai melihat tanda-tanda bahaya. Mereka adalah Michael Burry, seorang ahli bedah saraf yang menjadi investor; Steve Eisman, seorang hedge fund manager; Mark Baum, seorang manajer hedge funds; dan Charlie Ledley, seorang analis keuangan.
Keempat orang ini percaya bahwa pasar perumahan Amerika Serikat akan runtuh. Mereka melihat bahwa bank-bank telah meminjamkan uang secara berlebihan kepada orang-orang yang tidak mampu membayarnya. Mereka juga melihat bahwa pasar perumahan telah menjadi gelembung yang akan segera meledak.
Meskipun mereka percaya bahwa pasar perumahan akan runtuh, mereka masih harus menemukan cara untuk bertaruh melawannya. Mereka memutuskan untuk membeli CDS, atau credit default swaps, yang merupakan kontrak yang membayarkan jumlah uang tertentu jika perusahaan pinjaman gagal bayar.
Pada awalnya, ide mereka dianggap gila. Banyak orang yang tidak percaya bahwa pasar perumahan akan runtuh. Namun, seiring berjalannya waktu, buktinya mulai menunjukkan bahwa mereka benar.
Pada tahun 2007, pasar perumahan mulai runtuh. Harga rumah turun, dan banyak orang yang tidak mampu membayar hipotek mereka. Hal ini menyebabkan kehancuran ekonomi global yang dikenal sebagai krisis finansial 2008.
Keempat orang ini, yang dikenal sebagai "The Big Short," menjadi kaya raya karena bertaruh melawan pasar perumahan. Mereka juga menjadi pahlawan bagi banyak orang yang kehilangan uang mereka dalam krisis finansial.
Kisah The Big Short adalah kisah tentang keberanian dan kecerdasan. Keempat orang ini melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh orang lain, dan mereka berani untuk bertaruh melawan arus.
Sebagai penutup, "The Big Short" adalah film yang tak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita untuk merenung tentang krisis keuangan global yang pernah terjadi dan mungkin akan terulang.
Film ini adalah pengingat bahwa di balik lapisan kompleksitas pasar keuangan, selalu ada cerita manusia yang nyata, baik yang menang maupun yang kalah dalam permainan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H