Situs kesehatan WebMD menjelaskan, kanker paru bisa menyebabkan kematian perempuan maupun lelaki. Sebelum meluasnya penggunaan mesin penggulung rokok mekanik, kanker paru jarang ditemui. Saat ini, situs tersebut mengabarkan, merokok merupakan penyebab kematian 9 dari 10 kematian pengidap kanker paru.
Bagi anda yang menjadi pelanggan loyal produk rokok jangan buru-buru mengabaikan tulisan ini. Saya tidak sedang ingin menghakimi, menceramahi apalagi menjelek-jelekan anda dan jalan hidup yang anda tempuh. Karena sudah begitu banyak tulisan, video dan audio yang melakukan itu..piss.
Kutipan diatas saya ambil dari sebuah tulisan di portal tetangga. Awal mulanya sudah bisa ditebak, saya sedikit terdorong mencari tahu seperti apa penyakit paru-paru yang menyebabkan meninggalnya ibu Menkes RI beberapa hari lalu. Belum saya dapat catatan yang menyatakan bahwa beliau adalah seorang perokok. Tapi kemudian hasil pencarian malah menunjukkan merokok merupakan penyebab kematian 9 dari 10 kematian pengidap kanker paru.
Bagaimana mengartikan kutipan hasil riset tersebut saya kembalikan pada masing-masing orang.
Hanya saja dihari yang baik ini, dimana doa dikatakan lebih mustajab dibanding hari lain (tergantung amal ibadah juga), saya ingin mendoakan anda yang saat ini adalah sahabat bagi daun tembakau, kertas dan korek api, agar segera dibukakan jalan untuk tidak lagi bersahabat dengan barang-barang itu. Saya tahu bahwa anda punya keinginan terdalam untuk lepas dari semua itu. Seumpama angin yang ada dalam perut yang sangat ingin dan mendesak dikeluarkan, tapi anda saedang berada di depan presiden, seperti itulah besarnya keinginan itu. Semoga segera kebebasan mejadi milik anda.
Dan tolong dicatat bahwa doa saya ini tidak punya tujuan macam-macam apalagi menunjukkan seolah saya orang baik. Karena saya mendoakan anda semua, agar kemudian saya dan orang-orang lain yang punya posisi seperti saya, akan terbebas menjadi pelanggan dari asap yang anda hembuskan. Sehingga saya dan mereka dapat hidup jauh lebih sehat untuk mampu berkarya lebih baik untuk agama, negara dan bumi ini..(cieee)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H