Mohon tunggu...
MUHAMMAD SYIHABUDDIN QOSTHALANI
MUHAMMAD SYIHABUDDIN QOSTHALANI Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik Antara Nahdlatul Ulama dengan Muhammadiyah

3 April 2014   06:28 Diperbarui: 4 April 2017   17:20 3311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Ragam umat, umat agamanya. Ada islam, ada kristen, hindu, budha.” Lagu yang diciptakan oleh Pujiono ini adalah sebuah pernyataan bahwa indonesia itu terkenal dengan umat agamanya. Akan tetapi ironinya banyak terjadi konflik anatara agama-agama tersebut. Yang lebih ironisnya lagi sesama agama banyak yang terjadi konflik, khususnya di agama islam. Di Indonesia sendiri terjadi beberapa konflik di dalam agama islam. Salah satunya adalah konflik antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Muhammadiyah. Konflik antara kedua ormas ini sudah lama terjadi, penyebabnya adalah berbeda kebudayaan. Di dalam perbedaan kebudayaan ini menimbulkan perbedaan keyakinan yang membuat konflik semakin besar. Contoh perbedaan budaya pada kedua ormas ini yang menyebabkan konflik adalah NU meyakini adanya budaya tahlil, sedangkan Muhammadiyah tidak meyakininya, karena tahlil tidak ada dalam budaya Rasulullah yang biasa disebut bid’ah. Konflik ini terus berkelanjutan, sampai-sampai ada sebuah kejadian yang tidak pantas dilakukan, yaitu kejadian yang terjadi sekitar dua tahun yang lalu. Kejadian itu bermula ketika saat itu NU dan Muhammadiyah berbeda saat menentukan Hari raya, pada saat itu Muhammadiyah yang dulu melaksanakan lebaran, pada malam takbiran Muhammadiyah, ada seorang marbot masjid yang mengumandangkan takbir di masjid, padahal masjid itu mayoritas adalah orang NU. Akhirnya masyarakat semua geram dan hampir saja membakar masjid itu, beruntung polisi segera mengamankan masjid itu dan marbotnya. Dan saat itu juga marbot masjid itu dipecat dari pekerjaannya itu.

Pada peristiwa ini sangat kelihatan sekali bahwa suatu budaya yang berbeda keyakinan dengan budaya lain, maka akan terjadi konflik, bahkan bisa-bisa merenggut nyawa seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun