Mohon tunggu...
Muhammad Andhika Pratama
Muhammad Andhika Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

universitas lambung Mangkurat prodi geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petualangan Mengenal dan Mengetahui Potensi Pemanfaatan Lahan Basah di Setiap Kecamatan

10 Oktober 2024   00:43 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui pendekatan ini, saya ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki lahan basah dan bagaimana sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, wawancara ini tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan data, tetapi juga menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran mengenai pengembangan potensi lahan basah di wilayah ini.

Responden 1 : 

Responden yang memiliki ternak sapi menyatakan bahwa lahan basah memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan daging dan susu yang dapat dijadikan sumber pangan bagi manusia, serta kotorannya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan. Responden ini juga menjelaskan bahwa pengelolaan pakan dan nutrisi yang efektif untuk sapi di lahan basah membutuhkan teknik khusus agar produktivitas ternak bisa ditingkatkan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Pemilihan Pakan yang Sesuai
  2. Pengelolaan Nutrisi
  3. Fermentasi Pakan
  4. Penyediaan Air yang Bersih
  5. Pemberian Suplemen Tambahan

Dengan konsisten menerapkan teknik-teknik ini, pengelolaan pakan dan nutrisi di lahan basah dapat diperbaiki, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas sapi dan kesuksesan usaha peternakan.

dokpri
dokpri

Responden 2, yang mengelola budidaya tanaman sayur, menyatakan bahwa lahan basah memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan sayur dan juga dapat berperan dalam peningkatan ketahanan pangan serta mengajak masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat. Responden ini juga menjelaskan bahwa budidaya sayuran di lahan basah menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  1. Kelebihan air dapat menyebabkan pembusukan akar dan timbulnya penyakit pada tanaman.
  2. Kualitas tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman sayur.
  3. Serangan penyakit dan hama.
  4. Perubahan iklim, seperti variabilitas cuaca dan peningkatan permukaan air, yang dapat berdampak pada hasil panen.
  5. Akses terbatas ke lahan basah, yang bisa menjadi sulit, terutama pada musim hujan.
  6. Biaya produksi yang cukup tinggi.

Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan perencanaan yang matang, penerapan teknologi yang sesuai, dan praktik budidaya yang berkelanjutan.

dokpri
dokpri

Responden 3, yang mengelola budidaya tanaman padi, menyatakan bahwa lahan basah memiliki potensi sebagai sumber pangan serta sebagai sumber energi dan karbohidrat. Responden ini juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan keuntungan dari usaha padi di lahan basah, beberapa strategi pemasaran yang dapat diterapkan antara lain:

  • Pemasaran Langsung: Menjual padi langsung kepada konsumen melalui pasar petani untuk meningkatkan keuntungan.
  • Pemasaran Berkelanjutan: Menonjolkan praktik pertanian berkelanjutan dalam pemasaran untuk menarik minat konsumen.
  • Promosi Musiman: Memanfaatkan momen tertentu, seperti panen raya, untuk melaksanakan promosi.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, usaha padi di lahan basah dapat lebih menguntungkan.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun