Mohon tunggu...
aan rianto
aan rianto Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Issue HIV

Pengamat issue HIV, pendukung kampanye U=U, accidental activist

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Faktor Penyebab LTFU dalam Pengobatan HIV

25 Oktober 2021   16:17 Diperbarui: 25 Oktober 2021   16:23 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa kali mengikuti diskusi mengenai LTFU (Lost To Follow Up) ternyata banyak yang selalu menyalahkan teman2 positif terkait gagalnya pengobatan.

Yang seringkali diungkapkan sebagai alasan utama putus pengobatan adalah :

1. Merasa sehat

2. Takut efek samping

Merasa sehat, bukankah selama ini banyak yang mengajarkan penyebutan vitamin utk ARV? Jadi apakah saat sudah sehat seseorang masih harus terus minum vitamin (apalagi keharusan dijam yang sama?)

Takut efek samping berarti belum mulai pengobatan sudah memiliki berbagai bayangan mengenai efek samping yg akan dialami...

Kedua hal diatas berkaitan erat dengan konseling paska testing dan juga pendampingan setelahnya.

Sementara dari sisi pasien beberapa penyebab putus pengobatan:.

1. Tidak memahami manfaat arv dalam mencegah penularan kepasangan, banyak yg diajarkan minum ARV hanya agar tidak masuk aids.

2. Banyak yang mengalami efek samping berkepanjangan sekalipun berusaha untuk menekan efek samping tsb

3. Banyaknya obat yang harus diminum

4. Kekuatiran akan efek samping obat pada organ

5. Ketakutan akan diketahui minum obat hiv saat sedang bersama rekan/kerabat (stigma sosial)

6. Tidak berkesempatan mendapat pemeriksaan VL seperti yang baru terdiagnosa sehingga muncul anggapan yg sudah lama tidak dianggap prioritas

7. Ketakutan atau bosan hidup dalam ketakutan penularan kepasangan, krn harus selalu mengggunakan kondom dan kuatir gagal kondom sementara pengobatan harus dilakukan setiap hari

8. Hidup menjadi banyak aturan , bukan saja kewajiban kepatuhan minum obat dijam yang sama tetapi juga banyaknya aturan konsumsi makanan dan hal2 yang menyangkut kehidupan sosial lainnya (harus segera tidur setelah minum ARV)

9. Kendala akses pengobatan, termasuk kesulitan dalam pengadaan dan penyediaan transportasi yang seringkali butuh biaya banyak

10.Dll

Mungkin daftar akan lebih panjang lagi apabila kita mau mendengarkan suara teman2 yg selama ini sering dianggap lebay saat mengeluhkan bosan ARV, bahkan tdk jarang malah ditakut2i dengan berbagai bayangan kematian....

Mungkin kepedulian kita baru akan berubah saat memahami bahwa : penularan HIV tidak akan terhenti selama masih ada stigma terhadap Orang Dengan HIV.

Orang negatif HIV hanya akan tertular dari orang positif HIV, berarti sangat penting mendukung pengobatan mereka agar orang negatif tetap negatif.

Bantu support dengan tidak lagi menakut2i dengan berbagai info negatif apalagi menstigma.....bantu mereka nyaman berobat saat ada pengobatan yang lebih minim efek samping, sederhana (satu pil perhari) tetapi juga sangat efektif.

Saatnya benar2 serius menghentikan upaya penularan HIV dengan mulai mendengar keluhan dan kebutuhan orang dengan HIV.

Stop menganggap mereka lebay apalagi tidak layak dipercaya! Status negatif orang tanpa HIV sangat tergantung dengan kepatuhan dan keberhasilan pengobatan semua orang dengan HIV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun