Sate, food safety dan ODHIV.
Berapa sering Kita mendengar saran (yang hampir menjadi doktrin bahwa ODHIV dilarang makan sate)?
Dengan salah satu alasan , sate tidak matang menyeluruh, bahkan ada yang menyarankan menggoreng sate terlebih dahulu.
Pernahkah Kita memperhatikan proses food safety (keamanan pangan) penjual sate? Mengapa terkadang Kita sakit perut setelah makan sate disatu tempat tertentu, tetapi tidak terjadi apapun bila membeli direstaurant atau hotel yang harganya memang gak murah?
Orang2 yang memahami food safety (keamanan pangan) yang meliputi penerimaan, penyiangan, pencucian, pengolahan hingga penyajian akan sangat mudah menunjukkan satu hal yang akan membuat sakit perut setelah makan sate sembarangan.
Kurang matang?
Sambalnya?
Tempatnya kurang bersih?
Beberapa faktor diatas dapat memperburuk kondisi orang dengan gangguan imunitas. Tetapi hal yang sangat jelas (Dan dapat dilihat langsung) adalah food safety.
Perhatikan bahwa penjual sate (yang tidak memahami keamanan pangan) akan meletakkan sate yg selesai dibakar dipiring yang sama untuk menyiapkan sate mentah sebelum dibakar, dengan bumbu olesan yang sama sebelum dipindahkan kepiring pelanggan!
Bakteri dari daging di sate mentah akan dengan mudahnya mencemari sate yang sudah matang (lebih fatal bila sebelumnya adalah daging ayam mentah).
Jadi bukan karena kurang matang?
Steak yang jauh lebih tebal sekalipun dan dimasak medium Rare ataupun rare (bukan raw/mentah) masih aman dikonsumsi selama food safety diperhatikan.
Bahkan sashimi mentah sekalipun masih aman dikonsumsi apabila keamanan pangan diperhatikan.
Lalu bagaimana agar Kita bisa tetap menikmati sate tanpa perlu kuatir menjadi sakit?
1. Pastikan kebersihan restaurant atau tempat menjual sate terjamin
2.Apabila membeli sate dipinggir jalan, mintalah penjualnya untuk langsung meletakkan sate yg baru dibakar kepiring bersih, dan disiram sauce yang dikehendaki. Memang sate akan lebih kering dan penjualnya akan melihat dengan aneh, tapi yakinlah bahwa sate akan tetap nikmat setelah diberi saus kacang atau kecap yang sesuai sebelum disantap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H