Didin Rukmana tak kuasa menahan haru saat bus besar berwarna hitam dengan balutan gambar besar Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menepi di pinggiran Jalan Raya Purwakarta persis di depan pusat kuliner "Sate Maranggi". Pria yang mendapat kabar bahwa "Sate Maranggi" akan kedatangan tamu istimewa itu sudah bersiap dengan telepon pintar miliknya sejak pukul empat sore. Ia tak sabar menunggu kesempatan untuk berfoto bersama AHY.
Tak ayal, saat AHY turun dari bus yang membawanya dari Jakarta, Didin langsung menghampiri dan bersalaman. Ia ingin segera berfoto dan mengabadikan moment langka yang sudah dituggunya. Pria muda berumur 25 tahun itu akhirnya berkesempatan berfoto bersama idolanya. Didin mengaku, ia menyukai AHY sejak pertama kali melihat putra pertama Presiden RI ke enam itu berpidato pada tanggal 15 Februari tahun 2017 silam.
"Itu menggetarkan hati saya" ujar Didin lugu.
Didin tidak sendiri, sepanjang hari, sejak berangkat dari Jakarta, AHY memang tak henti diajak untuk berswafoto oleh warga. Ia tidak menolak, semua permintaan untuk berfoto dilayani tanpa kecuali. Tua, muda, pria dan wanita, semua berkesempatan untuk mengabadikan pertemuan dengannya.
Jumat, (16/3) memang menjadi hari pertama AHY mengawali gerilya politiknya setelah resmi dilantik menjadi Komandan Kogasma Partai Demokrat. Usai sarapan pagi di Warung Nasi Uduk di Pasar Proyek Bekasi, AHY dan rombongan Kogasma menggelar dialog dengan warga Bekasi.
Serap Aspirasi, Beli Solusi
Ngariung (Ngobrol Bareng Warga) yang dilakukan AHY bersama masyarakat di Bekasi, Karawang dan Purwakarta memang terlihat beda. AHY terlihat sangat serius mendengar dan sekalius mencatat semua keluhan yang disampaikan warga masyarakat. tak hanya di Bekasi, saat berdialog dengan aktifis buruh di Karawang, putra pertama SBY itu juga antusias mendengarkan curhat warga masyarakat.
Di Bekasi, saat sarapan, AHY didampingi oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Calon Wakilnya Tri Adhianto.
Sementara saat di Karawang, AHY menggelar dialog dengan komunitas buruh. Di kabupaten industri itu, ia didampingi Bupati Karawang Dr. Cellica Nurachdiana.
Pada saat di Purwakarta, AHY turut didampingi oleh Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi yang juga kandidat Bupati Purwakarta.
Di Karawang, AHY banyak mendapat masukan terkait upah buruh. Seperti diungkapkan Rustan yang mewakili FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) dan Agus Zaenal dari FSP LEM SPSI (Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektro, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia),
Kedua aktifis buruh ini merasa upah dan kompensasi pesangon yang diterima para buruh saat ini perlu diperhatikan, karena kedua hal tersebut dirasa merugikan para kaum buruh saat ini.
"Kami tersakiti, dan ini sangat meyakinkan," ucap Zaenal.
AHY mencatat masukan itu. Ia berkomitmen untuk menyampaikan keluhan tersebut kepada Wakil-wakil  rakyat yang berada di DPR RI.
"Meski saya bukan pejabat publik, namun saya merasa perlu mendengarkan dengan seksama masukan ini dan Insya Allah akan menjadi perhatian serius bagi kami kader Partai Demokrat," ujar AHY di Karawang
Isu pertanian, kesempatan kerja, dan buruh menjadi pertanyaan paling sering disampaikan warga. Saat makan siang di Rumah Makan Sumber Rezeki Bekasi usai menunaikan Shalat Jumat di Masjid Komplek Pemda Bekasi.
Menjawab pertanyaan warga di Bekasi, terkait makin banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi, AHY menyebutkan, pemerintah perlu memikirkan langkah langkah srategis untuk mempertahankan lahan pertanian agar tidak beralih fungsi.
AHY menilai, daerah Bekasi dan Karawang selain sebagai daerah penyangga ibukota, Karawang merupakan lumbung padi nasional yang harus dipetahankan.
"Saya mengenal Karawang karena pernah berdinas disini semasa aktif di TNI, Karawang merupakan lumbung padi nasional yang harus dipertahanan," kata AHY.
Malam hari di Bandung, AHY juga menggelar pertemuan dengan kalangan anak muda di Kafe Bober Jalan RE Martadinata. Di hadapan puluhan anak muda yang membanjiri kafe itu, AHY kembali membakar semangat generasi muda.
"Muda adalah kesempatan, muda adalah kekuatan," ulangnya.
Menurut AHY, berdasarkan data statistik, pada pemilihan umum dan pilpres 2019 yang akan datang, hampir lima puluh persen pemilih adalah kalangan anak muda berusia 25 sampai 35 tahun yang hari ini disebut sebagai generasi milenial.
"Anak muda harus berani keluar dari zona nyaman. Kadang kala kita sudah happy dengan apa yang kita jalankan. Tetapi sesungguhnya banyak sekali peluang dan tantangan di luar sana yang perlu kita raih," kata AHY
Di Kafe Bober, AHY juga kembali ditemani Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Calon Walikota Bandung Nurul Arifin serta Calon Wakilnya Chairul Yaqin Hidayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H