Informasi Lowongan Kerja Harus Bersahabat dengan Pengguna Handphone
Meskipun Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah menyediakan informasi tentang "Jobs Info", namun sistem ini dinilai kurang bersahabat dengan pengguna internet di Indonesia yang jumlahnya mencapai 170 juta. Contohnya dari registrasinya saja sering gagal. Kemudian pilihan lokernya lebih diarahkan kepada pekerjaan formal, sementara faktanya pencari kerja luar negeri itu kebanyakan sektor informal seperti Pekerja Rumah Tangga.
Praktik Baik Informasi Lowongan Kerja Luar Negeri
Penulis berharap, Siap Kerja sebagai Sistem Informasi Terpadu yang dikembangkan oleh Kemnaker itu tidak hanya menjadi alat pendataan saja. Lebih dari itu juga menjadi sumber informasi lowongan kerja yang valid dari pemerintah. Praktik baiknya sudah ada, misalnya Simpadu dan E-makaryo yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.Â
Selain itu Kemnaker dan BP2MI dapat mewajibkan kepada 354 Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk menyebarkan informasi lowongan kerja ke media sosial memalui akun perusahaan. Dengan demikian bisa mengurangi informasi lowongan kerja palsu dari para calo yang menguasai media sosial. Â Praktik baik lainnya yang paling nyata dalam memutus mata rantai percaloan adalah aplikasi traveloka atau tiket.com, kenapa tidak niru itu?
Penulis meyakini jika Kemnaker mempunyai kehendak politik yang kuat dalam pencegahan penempatan ilegal atau unprosedur, harusnya tahun ini sudah meluncurkan informasi lowongan kerja luar negeri untuk PMI.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H