"AU lalu titip pesan minta waktu besok untuk setor nama. Dan benar keesokan harinya nama disetor tapi semuanya hanyut terbawa banjir kesenangan Beliau mjdi ketum. Hilang semua, hanya Saan yg tetap jadi Wasekjen itu pun sebenarnya jabatan tetap bukan dimasukkan. Nama saya hanyut," ujar Pasek.
Dari kejadian tersebut, Gede Pasek sadar bahwa gentlement aggreement sulit bisa dilakukan walaupun dengan figur yang begitu hebat jika memang sudah tidak ada komitmen. Alkisah semua teman-teman Anas Urbaningrum yang nama-namanya dituliskan ke dalam list yang disampaikan ke SBY hilang dari struktur DPP. Kuku Cikeas pun semakin kuat, karena menurutnya pertama kali bapak-anak jadi Ketum dan Sekjen. Padahal menurut Pasek, jika mau, Anas Urbaningrum sangat bisa memainkan kartu truf untuk kembali mengalahkan SBY seperti pada kongres di Bandung. Tetapi demi kekompakan, malah semua temannya tersapu habis oleh SBY yang telah diperjuangkan menjadi ketua umum.
"Ternyata yg diperjuangkan jauh penampilan dg isi dalamnya," kata Pasek dalam kultwit-nya yang ke-17.
Kali ini adalah kali kedua SBY harus turun gunung. Bedanya, kali ini SBY turun gunung tidak hanya untuk menyelamatkan Partai Demokrat, tapi menyelamatkan Partai Demokrat dari kepemimpinan anaknya sendiri, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari rencana kudeta yang sepertinya sangat serius oleh Moeldoko yang namanya berulang kali disebutkan oleh SBY pada pidatonya yang dirilis melalui akun youtube Partai Demokrat, Rabu (24/2/2021).
Kesan AHY tidak mampu memimpin dan berorganisasi di Partai Demokrat, sangat kental sekali muncul di kepala publik. Ketika Mayor tidak mampu menghadapi Jenderal, maka Jenderal harus melawan Jenderal. Imbas turun gunungnya SBY, banyak kader yang dianggap ikut dalam gerakan kudet pun dipecat, disapu habis. Berhentikah, gerakan kudeta? Mari kita siapkan kopi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI