Mohon tunggu...
Bobby Triadi
Bobby Triadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis sambil tersenyum

Lahir di Medan, berkecimpung di dunia jurnalistik sejak tahun 1998 dan terakhir di TEMPO untuk wilayah Riau hingga Desember 2007.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesatria di Kerajaan Culas

13 Januari 2014   05:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat cerita, Angin Utama berpamitan kepada pengikutnya. Pendukung-pendukungnya dilarang mengerahkan massa, bahkan Angin Utama menolak didampingi pengikutnya ke Pendopo Anti Rasuah.

Suasana begitu tegang di Pendopo Anti Rasuah, prajurit-prajurit kerajaan bersenjata sudah bersiap menyambut kedatangan Angin Utama.

Sungguh mengagetkan, Angin Utama berjalan tanpa didampingi seorang pun pengikutnya masuk ke Pendopo Anti Rasuah. Angin Utama berjalan dengan sangat tenang, kekesatriannya masih melekat kuat didirinya.

***

Waktu berlalu, Angin Utama keluar didampingi algojo-algojo penjara Anti Rasuah. Tak banyak bicara, Angin Utama hanya berujar, "Saya yakin bahwa ketika kita berjuang tentang kebenaran dan keadilan, saya yakin betul kebenaran akan menang."

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun