Mohon tunggu...
Bobby Gilang Irwanda
Bobby Gilang Irwanda Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pejuang Indonesia Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warning! Indonesia Krisis Akhlak

10 Agustus 2016   19:30 Diperbarui: 11 Agustus 2016   07:42 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia saat ini sedang krisis akhlak, terkhusus bagi para pelajar yang dimana merupakan generasi penerus kemajuan bangsa. Teringat dengan kejadian memalukan yang telah lalu berselang seperti halnya melaporkan gurunya sendiri karena telah menghukum dirinya yang memang kita ketahui siswa itu sendirilah yang mengacuhkan apa yang diarahkan sang guru, kemudian parade kelulusan bagi pelajar SMU sederajat yang saat ini sudah menular kepada pelajar yang masih berada pada tingkat SD, belum lagi kasus perkosaan yang dilakukan beberapa oknum dan salah satunya ada yang masih sekolah dasar. Hala apakah yang sehingga menjadikan mereka seperti itu, tentu saja salah satunya adalah akhlak mereka.

Jika keberlangsungan pelajar terus saja seperti itu, Indonesia benar benar akan tidak menemukan cahaya terang bagi masa depannya. Semua itu sebenarnya adalah kesadaran masyarakat sendiri, apakah mereka mau merubah hal tersebut atau tidak. Dan ini bukan sepenuhnya salah pemerintah yang tak mampu memperbaiki masalah pendidikan bangsa ini, tetapi dari kesadaran masyarakat itu sendiri.

Pemerintah melalui Kemendikbud telah melemparkan usulan kemuka publik mengenai langkah untuk mengatasi permasalahan etika serta akhlak bagi pelajar. Melihat respon masyarakat, memang banyak tanggapan yang negatif. Seperti itulah memang resiko yang harus diambil, karena yang akan mengkonsumsi kebijakan itu sendiri adalah masyarakat. Akan tetapi apakah dengan hanya memikirkan bertambah nya jam belajar disekolah menjadi hal yang ditakutkan, atau pelajar itu sendiri telah termakan kondisi yang saat ini. Semoga tidak.

Full day school sejatinya lebih mengarahkan kepada revolusi mental bagi para pelajar. Waktu berkeliaran pelajar jadi berkurang, pengawasan tetap terjaga, dan juga dapat memudahkan pelajar itu sendiri untuk menuntaskan pekerjaan sekolah mereka, sehingga dirumah tidak lagi harus melakukannya. Secara tidak langsung hal ini akan melatih kedisiplinan mereka sendiri.

akan tetapi dengan semua itu, pemerintah dan masyarakat harus bisa bersatu. Jika tidak, maka hasil yang menuju pada indeks kebaikan pun tidak akan berhasil. Oleh karena itulah pemerintah sedang mengkaji kebijakan ini, dan tentunya masyarakat pun harus bisa mengkaji juga terhadap apa yang sedang dialami oleh masa depan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun