Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mencegah Beban Kerja Tak Manusiawi Petugas KPPS

22 Februari 2024   08:27 Diperbarui: 22 Februari 2024   11:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia baru saja melaksanakan Pemilihan Umum  pada 14 Februari 2024. Dengan segala kebaikan dan kekurangannya. Setelah Pemilu masih tersisa pekerjaan rumah KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk mencegah beban kerja tak manusiawi petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara . Tercatat pada Pemilu 2019 petugas KPPS yang meninggal dunia sebanyak 894 orang, sedangkan pada Pemilu 2024 per 17 Februari 2024 tercatat 57 orang petugas KPPS yang meninggal dunia.

Skrining Kesehatan

Pada Pemilu 2024 seleksinya petugas KPPS lebih ketat daripada Pemilu 2019. Umur  calon petugas KPPS mulai dari 17 - 55 tahun, pada Pemilu 2019 umur maksimal yang menjadi petugas KPPS lebih dari 55 tahun.  Pada Pemilu 2024 calon petugas KPPS harus melewati skrining kesehatan, dan syarat pendidikan minimal SMA, serta semua diikutsertakan bimbingan teknis (tidak hanya ketua dan satu orang anggota).  Saya menjadi anggota KPPS pada Pemilu 2019 dan 2024. Pada Pemilu 2019 tidak ada skrining kesehatan, umur petugas KPPS tidak dibatasi, bahkan banyak petugas yang terdaftar tidak muda lagi. Sayangnya skrining kesehatan dilakukan sekedar formalitas saja, hanya cek tensi, dan gula darah, tidak ada test EKG yang mencegah calon petugas KPPS yang sakit jantung juga bisa ikut. Calon petugas KPPS yang punya penyakit bawaan diabetes, hipertensi pun lolos skrining kesehatan.

Tugas Tak Manusiawi KPPS

Setelah dilantik pada 25 Januari 2024, seluruh anggota KPPS dan ketuanya diikutkan pada bimbingan teknis, dan rapat kecil bersama tim KPPS dan petugas PPS di kelurahan setempat. Tugas KPPS mulai dari membagikan undangan C6, membuat tenda, melakukan pemungutan suara, dan perhitungan suara di 14 Februari 2024, mengantarkan 5 kotak suara ke kelurahan, mengembalikan bangku, kursi dan membongkar tenda, serta membuat laporan pertanggungjawaban. Petugas KPPS bekerja dari pukul 06.00 - 06.00 pada keesokan harinya di 14 Februari dan tentu telah begadang sehari sebelumnya demi membangun tenda bersama tim KPPS di TPS tersebut.

Idealnya Petugas KPPS

Idealnya  jam kerja petugas KPPS adalah 8 jam, mulai dari jam 6 pagi -- 17.00 WIB, tidak berlangsung 24 jam. Orang yang paling tangguh sekalipun akan tumbang. Saran saya petugas KPPS dibagi menjadi dua shift, pagi mulai 06.00 -- 20.00 WIB dan 20.10 -- 06.00 WIB atau jumlah petugasnya ditambah menjadi 10 orang dan petugas bawaslunya menjadi 2 orang agar mereka bisa melakukan perhitungan dengan dua panel. Dan alangkah baiknya jika dilakukan pemisahan pemilihan presiden dan pemilihan calon legislatif.

Pada Pemilu 2024 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) rata-rata 300 orang, 5 surat suara, paling cepat kelima kotak suara Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Propinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota selesai dihitung tanpa kendala paling cepat setelah adzan subuh. Bahkan ada petugas KPPS di TPS lain yang masih menghitung surat suara sampai pukul 16.00 WIB di 15 Februari 2024. Selisih satu DPT, atau pemilih salah memasukkan ke kotak yang berbeda warna, akan menghukum seluruh anggota KPPS begadang serta bekerja ekstra. 

Tips menghitung suara agar cepat

Berikut ini adalah tips menghitung surat suara agar cepat:

1. Cermati undangan C6, pisahkan peserta pemilih laki-laki dan perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun