Mohon tunggu...
Bobby Prabawa
Bobby Prabawa Mohon Tunggu... Editor - ghost writer, copywriter, dan editor

Saya seorang ayah full time, freelance ghost writer, copywriter, dan editor yang berdomisili di Bogor. Saya aktif dalam komunitas bloger Bogor, google local guide, calon pendonor kornea mata sebagai bagian dari hobi. . Saya beralamat di gemahalilintar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rahasia Menulis Copywriting yang Minim Penolakan

15 Juni 2023   14:26 Diperbarui: 15 Juni 2023   14:39 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 14 Juni 2023 saya mengikuti kuliah whatsapp tentang copywriting yang dipandu oleh Coach Erwin Saputra, beliau adalah pendiri dan CEO di SBDM (Sekolah Bisnis Digital Marketing). Tak boleh ada sedetik pun pikiran malas untuk upgrade ilmu, jika tidak mau dilibas jaman. Adalah benar Chat GPT pun bisa membuat copywriting, namun copywriting buatan robot tak berjiwa, tidak mengandung emosi, dan tak berdarah jika disayat pisau.

Copywriting adalah iklan yang berisi pemasaran persuasif yang membuat pembaca melakukan suatu tindakan yang diinginkan copywriter (penulis iklan). Tindakan tersebut dapat berupa pembelian, daftar meeting online, ikut membagikan link, donasi, dsb. Sederhananya copywriting adalah seni membujuk pembaca agar mau menuruti keinginan pengiklan. Copywriting adalah salesman dalam bentuk tesk.  

Untuk dapat menuliskan copywriting yang menarik sebelumnya kita harus menjawab 3 hal ini, yaitu buyer persona, product value, dan hot button. Sederhananya buyer persona adalah tokoh fiktif yang menggambarkan karakteristik target market kita, kedua produk value adalah nilai terbaik dalam produk kita , sedangkan hot button adalah kata kunci agar orang tergerak melakukan tindakan.

Mudahnya dengan memetakan buyer persona, product value, dan hot button, kita jadi mengerti dan tahu mengenai siapa target market kita, bagaimana cara menjelaskan produknya, dan apa yang membuat mereka tergerak melakukan tindakan. Ini adalah panduan kita dalam membuat copywriting yang menarik dan tepat sasaran.

Di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang buyer persona, produk value, dan hot button

Buyer Persona 

Untuk merancang karakteristik buyer persona kita harus bisa menjawab daftar pertanyaan di bawah ini, yaitu

  • Apa gender target market Anda? Laki-laki atau perempuan?
  • Berapa rata-rata usia mereka? Tuliskan rentang usianya
  • Apa aktifitas atau pekerjaan mereka?
  • Berapa rata-rata pendapatan mereka per bulan?
  • Di mana mereka tinggal?
  • Apa hobi mereka?
  • Apa sosial media favorit mereka?
  • Di mana tempat mereka berkumpul?
  • Bagaimana mereka mengambil keputusan? (Mendengar testimoni orang lain, melihat bukti, beli karena butuh, dll)
  • Apa yang mereka lakukan saat hari libur?
  • Mereka pakai media apa untuk chatingan?
  • Kapan mereka sering belanja?
  • Melek internet atau gaptek?

Tuliskan jawaban pertanyaan di atas secara terperinci.

Product value 

Untuk menjawab produk value, kita harus menjawab pertanyaan di bawah ini, yaitu.

  • Tuliskan minimal 5 manfaat produk kita? Manfaat produk saya adalah ...
  • Tuliskan 5 alasan kenapa orang lain harus beli kepada Anda? Ada garansi uang kembali, testimoni, survey, dll)
  •  Tuliskan 5 alasan kenapa orang lain harus beli produk kita? Terbatas, butuh, langka, ekslusif, dll
  • Tuliskan 5 perbedaan produk kita dengan kompetitor? Lebih murah, lebih bagus, lebih enak? Atau lebih apa?
  • Tuliskan 5 alasan kenapa orang lain tidak beli produk kita? Mahal, tidak ada testimoni, baru launcing, dll
  • Untuk melawan pertanyaan sebelumnya, tuliskan sesuatu yang membuat mereka segera merespon copywriting kita? Bonus khusus, ada pelayanan pasca beli, bisa dicicil, garansi, dll.

Silahkan dijawab dengan detail.

Hot button 

Hot button adalah kata kunci agar orang mau melakukan sesuatu setelah membaca copywriting kita. Tuliskan pertanyaan di bawah ini, yaitu.

  • Apa yang mereka butuhkan?
  • Apa yang mereka inginkan dalam waktu dekat?
  • Apa yang mereka inginkan beberapa bulan mendatang?
  • Apa mimpi mereka yang bisa Anda bantu?
  • Apa hal yang paling mereka takutkan?
  • Apa masalah mereka yang bisa Anda selesaikan?

Silahkan dijawab semua pertanyaan di atas. Dan setelah ketiga pertanyaan besar tentang buyer persona, product value, dan hit buton tersebut terjawab, gunakan jawaban tersebut untuk amunisi copywriting kita. Misalnya saya ambil tiap 1 bagian pertanyaan. Katakanlah saya ingin mencari tim penjualan. Dan rangkuman jawabab di atas hasilnya adalah sebagai berikut.

Gender? Perempuan

Sosial media ? Facebook

Suka chatting ? Dengan WA

Alasan daftar ? Membantu

Alasan tidak daftar? Ragu

Agar segera respon? Ada bimbingan

Hal yang paling ditakutkan? Keuangan berantakan

Copywritingnya menjadi seperti ini.

Kakak cantik...daripada waktunya habis untuk main facebook, mau tambahan penghasilan nggak? Saya sedang mencari tim penjualan. Cukup jualan, tanpa perlu stok, lalu terima komisi. Enak?

Ini minim risiko, karena saya akan bimbing dari awal banget. Lumayan komisinya, bisa bantu-bantu keuangan keluarga.

Untuk info lebih lanjut, silahkan tinggalkan komen, tuliskan nama dan no. Wa-nya, nanti akan saya hubungi untuk info derail tentang apa yang akan dijual dan berapa komisi yang kakak peroleh.

Nah, contoh di atas adalah formula A.I.D.C.A yaitu A- = Attention (perhatian), I =Interest (ketertarikan), D= Desire (keinginan), C= Conviction (meyakinkan), A=Action (mengarahkan). Jadi sederhananya AIDCA adalah formula copywriting yang isi iklannya diawali dengan menarik attention target market, setelah kita mendapatkan perhatian, selanutnya adalah membangkitkan ketertarikan target market, interest, kemudian menciptakan keinginan, desire, setelah itu pembacanya semakin diyakinkan dengan conviction. Dan iklan ditutup dengan arahan agar pembaca melakukan sesuatu yaitu action.

Pastikan Anda menjelaskan manfaat produknya sebelum menjelaskan harganya. Banyak iklan yang gagal dapat pembeli karena harga muncul terlebih dahulu sebelum pembeli paham manfaat produknya. Kalau harga muncul sebelum penjelasan manfaat produknya ini namanya kacau, karena jika calon pembeli enggak paham manfatnya, berapapun harga yang ditulis akan selalu dianggap mahal. Jadi ingat baik-baik, tuliskan manfaat dulu, baru harga. Selamat mencoba membuat copywriting yang sulit ditolak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun