Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pelestarian Gajah Kalimantan, Miniatur Konservasi Kekayaan Hayati

23 Agustus 2024   21:59 Diperbarui: 24 Agustus 2024   08:28 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahandis Yoanata, Managing Editor National Geographic Indonesia dan Samedi, Direktur Program KEHATI dalam Forum Bumi (8/8/2024) - Donny Fernando 

 

Sampai kini banyak orang tidak tahu bahwa di Kalimantan Utara ada gajah. Selama ini orang berpikir, gajah hanya ada di Sumatera. Bahkan, cukup banyak orang Kalimantan yang juga belum tahu fakta unik gajah kerdil Borneo.

Gajah kerdil Kalimantan (Elephas maximus borneensis) adalah representasi kekayaan hayati Indonesia. Berstatus terancam punah (endangered), gajah Borneo diperkirakan tinggal tidak lebih dari 1.500 ekor saja di Kalimantan Utara yang menjadi milik Malaysia dan Indonesia. Data WWF Indonesia tahun 2012 mencatat, populasi gajah di Kalimantan Utara hanya sekitar 20-180 ekor saja.

Nasib gajah Kalimantan yang terancam punah ini kiranya sesuai dengan penuturan Profesor Augy Sahailatua dari Pusat Riset Oseanografi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebutkan tujuh kriteria area penting secara ekologis dan biologis dalam Forum Bumi 8 Agustus 2024 lalu. 

Kriteria tersebut ialah keunikan, kepentingan bagi sejarah hidup spesies, kepentingan bagi spesies yang terancam punah, kerawanan, produktivitas biologis, keberagaman biologis, dan kealamian.

Gajah Kalimantan sempat diyakini sebagai sisa-sisa kawanan gajah peliharaan yang diberikan kepada Sultan Sulu pada abad ke-17. Akan tetapi, menurut penelitian yang dikutip WWF, gajah kerdil Kalimantan memiliki gen unik yang berbeda dengan gajah Sumatera dan gajah Asia lainnya. Bukti DNA membuktikan bahwa gajah-gajah ini terisolasi sekitar 300.000 tahun yang lalu dari sepupu-sepupu mereka di daratan Asia dan Sumatra.

Sebagai sub spesies gajah Asia terkecil, gajah Kalimantan jelas lebih kecil dari sepupu mereka. Gajah Borneo memiliki ekor panjang yang terkadang menyentuh tanah, telinga yang relatif besar, dan gading yang lebih lurus. Meskipun demikian, gajah Kalimantan adalah mamalia terbesar di pulau ini.

Keberadaan gajah kerdil sejatinya menandai alam yang seharusnya lestari. Gajah berperan menebarkan benih pepohonan dan tanaman melalui aktivitas makan dan membuang kotoran.

Gajah adalah herbivor terbesar di dunia dan mereka memakan banyak sekali tumbuhan setiap harinya. Karena mereka banyak memakan buah-buahan, mereka melewati sistem pencernaan dan kemudian membuangnya ke dalam kotoran. Dengan cara ini, biji-bijian dapat tersebar bermil-mil jauhnya. Setiap gajah dapat mengeluarkan ribuan biji setiap hari.

Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa ketika gajah jantan mencari pasangan, mereka bergerak lebih dari 40 mil. Dengan demikian, gajah berperan penting dalam penyebaran benih, memberikan kesempatan bagi tanaman untuk menjajah area baru. Hal ini pada akhirnya menciptakan habitat dan makanan baru bagi hewan lain.

Mahandis Yoanata, Managing Editor National Geographic Indonesia dan Samedi, Direktur Program KEHATI dalam Forum Bumi (8/8/2024) - Donny Fernando 
Mahandis Yoanata, Managing Editor National Geographic Indonesia dan Samedi, Direktur Program KEHATI dalam Forum Bumi (8/8/2024) - Donny Fernando 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun