Â
Sampai kini banyak orang tidak tahu bahwa di Kalimantan Utara ada gajah. Selama ini orang berpikir, gajah hanya ada di Sumatera. Bahkan, cukup banyak orang Kalimantan yang juga belum tahu fakta unik gajah kerdil Borneo.
Gajah kerdil Kalimantan (Elephas maximus borneensis) adalah representasi kekayaan hayati Indonesia. Berstatus terancam punah (endangered), gajah Borneo diperkirakan tinggal tidak lebih dari 1.500 ekor saja di Kalimantan Utara yang menjadi milik Malaysia dan Indonesia. Data WWF Indonesia tahun 2012 mencatat, populasi gajah di Kalimantan Utara hanya sekitar 20-180 ekor saja.
Nasib gajah Kalimantan yang terancam punah ini kiranya sesuai dengan penuturan Profesor Augy Sahailatua dari Pusat Riset Oseanografi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebutkan tujuh kriteria area penting secara ekologis dan biologis dalam Forum Bumi 8 Agustus 2024 lalu.Â
Kriteria tersebut ialah keunikan, kepentingan bagi sejarah hidup spesies, kepentingan bagi spesies yang terancam punah, kerawanan, produktivitas biologis, keberagaman biologis, dan kealamian.
Gajah Kalimantan sempat diyakini sebagai sisa-sisa kawanan gajah peliharaan yang diberikan kepada Sultan Sulu pada abad ke-17. Akan tetapi, menurut penelitian yang dikutip WWF, gajah kerdil Kalimantan memiliki gen unik yang berbeda dengan gajah Sumatera dan gajah Asia lainnya. Bukti DNA membuktikan bahwa gajah-gajah ini terisolasi sekitar 300.000 tahun yang lalu dari sepupu-sepupu mereka di daratan Asia dan Sumatra.
Sebagai sub spesies gajah Asia terkecil, gajah Kalimantan jelas lebih kecil dari sepupu mereka. Gajah Borneo memiliki ekor panjang yang terkadang menyentuh tanah, telinga yang relatif besar, dan gading yang lebih lurus. Meskipun demikian, gajah Kalimantan adalah mamalia terbesar di pulau ini.
Keberadaan gajah kerdil sejatinya menandai alam yang seharusnya lestari. Gajah berperan menebarkan benih pepohonan dan tanaman melalui aktivitas makan dan membuang kotoran.
Gajah adalah herbivor terbesar di dunia dan mereka memakan banyak sekali tumbuhan setiap harinya. Karena mereka banyak memakan buah-buahan, mereka melewati sistem pencernaan dan kemudian membuangnya ke dalam kotoran. Dengan cara ini, biji-bijian dapat tersebar bermil-mil jauhnya. Setiap gajah dapat mengeluarkan ribuan biji setiap hari.
Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa ketika gajah jantan mencari pasangan, mereka bergerak lebih dari 40 mil. Dengan demikian, gajah berperan penting dalam penyebaran benih, memberikan kesempatan bagi tanaman untuk menjajah area baru. Hal ini pada akhirnya menciptakan habitat dan makanan baru bagi hewan lain.