Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Awas Meledak!

21 Juni 2023   20:49 Diperbarui: 21 Juni 2023   20:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Indonesia sempat digemparkan oleh teror bom yang dikemas dalam sebuah paket buku, yang akhirnya dikenal dengan "bom buku". Sedang marak-maraknya berita tentang bom buku ini, seorang penghuni asrama turut "membuat" teror di asramanya dengan "bom sepeda".

Pagi itu, seperti biasanya sang mahasiswa pergi ke kampus dengan sepeda kesayangannya. Ketika menjumpai sepeda onta tuanya di garasi sepeda, ia memindahkan jas hujan yang terbungkus plastik hitam dari boncengan sepedanya ke papan sandaran sepeda. Tidak lupa ia melepas aksesoris yang berupa lampu klip-klop hasil rangkaiannya beberapa hari yang lalu. Lalu, wuuss....ia berangkat ke kampus tercinta untuk melaksanakan tugas studi.

Hari itu, semua kelihatannya beres-beres dan lancar-lancar saja. Rencananya, setelah makan siang, ia akan melanjutkan "uji-coba" lampu klip-klopnya dengan modifikasi yang lebih ciamik. Selesai doa pembuka makan siang, bapak asrama mendatanginya. "Hei, kamu ya yang membuat lampu kelap-kelip di parkiran sepeda?", tanya sang bapak asrama dengan sungguh-sungguh. 

"Iya", jawab si mahasiwa lugu itu dengan santai. "Kamu telah membuat heboh. Lampumu itu menyala dan dikirain bom. Ini, saya tadi sudah mencatat nomor polisi yang bisa dihubungi. Untung, belum jadi. Kalo tidak, kamu bisa masuk penjara", ungkap bapak asrama.

"Sudah heboh-hebohnya teror bom begini, kamu malah buat bom sepeda", tambahnya. Semua orang di ruang makan itu tertawa karena kabar berita itu. Sedangkan si mahasiswa awalnya kaget lalu tertawa kecut. Ia tidak menduga bahwa idenya untuk mempercantik sepeda kesayangannya berbuntut kehebohan di asramanya.

Anehnya, mengapa lampu itu bisa menyala, padahal ketika ia berangkat kuliah, sudah pasti lampu itu mati? Pertanyaan itu yang ada di pikirannya.  Tetapi, jauh lebih bermakna ketika ia bisa belajar bahwa mengerjakan sesuatu perlu hati-hati dan memperhitungkan segala sesuatu yang akan terjadi dengan tindakannya. Awas, meledak!

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun