Â
Sewaktu saya kuliah pascasarjana di Italia, saya merasakan banyak kemudahan dalam bidang pembayaran di Eropa. Banyak fasilitas umum di negara-negara maju Eropa barat dapat dibayar juga dengan sistem pembayaran digital. Kode QR atau QR code sudah jamak digunakan sebagai sistem pembayaran yang unggul.
Sejatinya, negara-negara ASEAN telah bersinergi dalam hal penguatan kerja sama perdagangan. Bahkan, ASEAN telah selangkah lebih maju dengan merintis sistem pembayaran integratif melalui kode QR antarnegara.Â
Dilansir Kompas.com, Â Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sistem perdagangan pasar bebas yang disepakati negara-negara anggota ASEAN: Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Kesepakatan ini diambil dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Kuala Lumpur pada 1997.
Sebagai perwujudan kerja sama ekonomi, baru-baru ini para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN menegaskan kembali komitmen bersama untuk menjaga stabilitas keuangan dan memajukan integrasi keuangan ASEAN.
Inilah hasil Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) yang diselenggarakan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2023 di Nusa Dua, Bali.Â
Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam).
Turut hadir pula perwakilan dari enam organisasi internasional, yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Supervisory Board (FSB), Bank for International Settlement (BIS), dan World Bank.
Pada ajang AFMGM ini, para anggota menyambut baik tema keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, yaitu "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", dengan tiga dorongan strategis: (i) pemulihan dan pembangunan kembali, (ii) ekonomi digital, dan (iii) keberlanjutan.Â
Dilansir laman Bank Indonesia, ASEAN secara kolektif memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabilitas makroekonomi. Sebagai contoh, ekonomi ASEAN-5 tumbuh sebesar 5,3% tahun lalu, dan secara kolektif diperkirakan mencapai 4,6% tahun ini dan meningkat menjadi 5,6% pada tahun 2024. Pertumbuhan ini akan terus berlanjut berkat konsumsi, perdagangan dan investasi yang kuat, serta perdagangan dan investasi yang terbuka dengan negara lain.
Salah satu strategi untuk menjawab tantangan ASEAN adalah dengan memperluas Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC) secara cepat di antara anggota ASEAN. Tahun lalu, di bawah Presidensi G20 Indonesia, 5 bank sentral ASEAN (Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai interkonektivitas dan interoperabilitas lintas batas, penggunaan QR, pembayaran cepat, dan LCT. Â
Melalui RPC, anggota ASEAN berupaya untuk menyediakan sistem pembayaran yang lancar, cepat, dan efisien untuk seluruh wilayah ASEAN.
Suara Kaum Muda ASEAN mendukung sistem pembayaran integratif
Saya beruntung karena mengenal beberapa rekan muda ASEAN. Kaum muda ASEAN yang saya wawancarai mengemukakan kesan dan harapan mereka untuk sistem pembayaran integratif ASEAN.
Kesan Vallerie Koh dari Malaysia
Vallerie (23) menyampaikan bahwa topik sistem pembayaran integratif ASEAN sudah menjadi berita utama di aneka media massa Malaysia.
Menurut Vall, dengan hadirnya sistem kode QR regional ini dapat meningkatkan bisnis dan pemasaran di Malaysia. Penggunaan sistem kode QR memiliki banyak manfaat untuk kegiatan bisnis dan pemasaran.
Di antara keuntungan dari aspek bisnis adalah kode QR dapat diakses melalui perangkat seluler apa pun yang memungkinkan metode pembayaran yang mudah dan cepat. Sedangkan untuk aspek pemasaran, terjadi penghematan biaya tenaga kerja dan biaya percetakan.
Selain itu, tidak dipungkiri dengan penerapan sistem kode QR regional ini juga dapat menciptakan kerja sama dan pengembangan potensi ekonomi nasional yang baik antara Malaysia dengan negara lain di ASEAN.
Harapan Phan Quoc Thang dari Vietnam
Thang (21) sudah tinggal di Yogyakarta selama 1,5 tahun. Mahasiswa sebuah kampus swasta ini merasakan kemudahan berbelanja dengan adanya Qris di Indonesia.
Ia berharap agar Vietnam dapat bekerja sama dengan Indonesia dalam sistem pembayaran integratif ASEAN.
Harapan Marsellia Claudia, remaja berprestasi nasionalÂ
Marsellia (19) adalah remaja berprestasi yang giat mendampingi rekan sebayanya dalam edukasi kesehatan reproduksi. Ia adalah juara dua putri Duta GenRe Indonesia 2023. Ia juga menjadi duta Jalur Rempah Nusantara yang pernah ikut berlayar dengan kapal Pinisi mengarungi Nusantara.
Ia meyakini bahwa penerapan Sistem Pembayaran Integratif ASEAN akan mempermudah wisatawan maupun masyarakat kawasan dalam bertransaksi.
"Saya ingin sekali wisata ke Thailand yang terkenal punya makanan enak dan beragam. Seni arsitektur di sana juga bagus. Jadi saya ke sana bukan hanya untuk cuci mata, tetapi juga belajar budaya dan keberagaman. Apalagi sudah ada sistem pembayaran terpadu dengan kode QR sehingga memudahkan kita sebagai warga ASEAN," ungkap Marsel yang sedang mengambil kuliah jurusan keperawatan lansia dan difabel di Surakarta.
Harapan Glen, pengusaha muda inspiratif dari Yogyakarta
Glen dan istrinya adalah pengusaha muda yang sejak 2015 berkecimpung di bidang tanaman hias dan kerajinan tangan. Ia pernah mendapatkan penghargaan dari sebuah majalah pertanian nasional. Istrinya pernah meraih kusala dari Katadata dan Kedutaan Australia untuk Indonesia sebagai wanita pengusaha inspiratif.
Bisnis hijau yang ia kelola dengan jenama Bella Spina telah beberapa tahun ini menggunakan sistem pembayaran berbasis kode QR yang sangat memudahkan transaksi penjualan produk maupun pelatihan berkebun. Volume penjualan pun meningkat berkat teknologi yang penggunaan resminya dipenggawai Bank Indonesia ini.
Ia berharap agar perluasan sistem pembayaran integratif ASEAN dapat mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). "UMKM sering dipandang sebelah mata, namun sebenarnya sangat berpengaruh dalam pembukaan lapangan kerja. Karena itu perlu didukung dengan fasilitas sistem pembayaran terpadu agar semakin maju," papar peraih gelar sarjana hukum yang rajin berbagi ilmu ini.
Aneka upaya mendukung Konektivitas Pembayaran Regional ASEAN
Wasana kata, kita dapat mendukung kolaborasi ASEAN dengan melakukan aneka upaya. Pertama, menyebarkan informasi mengenai pengembangan sistem pembayaran integratif ASEAN. Kedua, melakukan pembayaran dengan kode QR untuk mendukung para pengusaha yang memanfaatkan teknologi terkini untuk kemajuan bisnis.
Sejatinya, manfaat sistem pembayaran integratif ASEAN jauh melebihi dampak ekonomi belaka. Manfaat utamanya ialah menyadarkan kita bahwa untuk bertumbuh, kita perlu bekerja sama dengan sungguh.
Sepuluh batang padi dalam lambang ASEAN menjadi bukti bahwa panen yang subur dihasilkan oleh banyak batang padi. Berkat konektivitas pembayaran regional ASEAN, "One Vision, One Identity, One Community" bukan semata semboyan, namun menjadi kenyataan.
Bobby Steven, pegiat literasi InspirasianaÂ