Majalah Life 27 April 1942 menulis, “Opera sabun disebut demikian karena disponsori perusahaan sabun. Serial siang hari ini berdurasi 15 menit. Ditujukan untuk ibu rumah tangga. Opera sabun berlinang air mata dan sarat kesalahpahaman nan rumit.”
Sejak 1944, opera sabun digunakan secara kiasan untuk menunjukkan cerita yang berbelit-belit. Penggunaan paling awal kiasan ini tersua dalam novel Raymond Chandler (1888-1959) The Lady in the Lake.
Opera sabun EastEnders pada Hari Natal 1986 ditonton oleh 30,15 juta penonton. Inilah opera sabun dengan peringkat (rating) tertinggi dalam sejarah Inggris selama tahun 1980-an. Hanya Final Piala Dunia 1966 dan pemakaman Putri Diana yang mendapat peringkat lebih tinggi dalam peringkat sepanjang masa tayangan di Inggris pada masa itu.
Pantas saja, Kamus Besar Bahasa Indonesia V menakrifkan opera sabun sebagai serial drama radio atau televisi yang alurnya berbelit-belit dan sarat dengan lakon mengharukan. Ya, opera sabun memang berbuih-buih. Salciba: salam cinta bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H