Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Seandainya Aku Exco, Lebih Baik Mundur dan Urus Lato-Lato

15 Januari 2023   05:53 Diperbarui: 15 Januari 2023   06:02 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya saja berandai-andai, boleh kan. Mengurus sepak bola di negeri Wakanda memang rumit. Lebih rumit dari cinta lama yang bersemi kembali. 

Kalau cinta lama yang bersemi kembali itu palingan cuma buat sulit tidur tiga hari, mengurus bal-balan Wakanda adalah insomnia seumur hidup. 

Apalagi ketika dipercaya sebagai exco PSSW atau Permainan Sepak-Sepakan Wakanda. Pasalnya, liga-liga di Wakanda ini seperti kisah cinta monyet. Kadang kandas di tengah jalan tanpa ada pemberitahuan. Seperti Liga Tiada Duanya PSSW yang tetiba dibekukan karena ada pesanan gorengan dari oknum klub Liga Satu Satu Aku Sayang Ibu PSSW.

Namanya saja gorengan, enak tapi bikin kolesterol kalau kebanyakan. Maka goreng-menggoreng adalah keahlian utama exco PSSW. Maklumlah, exco sepertiku cuma bisa menggoreng, bukan menggiring bola.

Aku sebagai exco sih jago juga menggiring. Menggiring opini dengan tanda tangan palsu dari sejumlah perwakilan 20 klub Liga Tiada Duanya PSSW. 

Karena itu PSSW yang aku urusi tak kunjung berprestasi. Jangankan bermimpi main Piala Dunia Dalam Berita empat tahun lagi. Lha wong lawan tim nasional tetangga sebelah aja masih payah. 

Aku sebagai exco memang bak bangkai kapal Titanic. Tak tersentuh. Meskipun netizen teriak-teriak "Mundurlah exco", aku tetap tenang di kantorku yang adem itu. Maklum, kalau sudah di atas, anginnya memang dingin. Sulit untuk turun meski celana sudah sobek-sobek dan bikin malu. 

Lho kok sampai ke celana, sih? Bukannya kita sedang bicara sepak bola? Apa hubungannya celana dengan sepak bola? 

Ternyata ada. Pemain sepak bola perlu celana. Tentu saja, ada pemain sepak bola yang bebas tidak pakai celana. Ini bukan vik-tor alias vikiran kotor.

Pemain sepak bola yang tidak perlu pakai celana adalah pemain sepak bola gajah. Artinya ya main sepak bola gajah. Itu boleh telanjang.

Lalu apa hubungan sepak bola, celana, gajah, dan judul artikel ngawur ini? Jelas ada hubungannya. 

Kalau gagal mengurus sepak bola manusia, uruslah sepak bola gajah. Gak usah pakai celana karena memang gajah tidak malu bermain sepak bola tanpa celana. 

Masalahnya, gajah saja akan marah ketika liga gajah dihentikan di tengah jalan dan para gajahnya disuruh main lato-lato di rumah. 

Sudahlah, kalau aku jadi exco, aku akan mundur dan main lato-lato aja. Lumayan, bisa viral seperti Lord Arnol yang jago lato-lato megal-megol. 

Mungkin, dengan aku sebagai exco gagah, Wakanda Forever akan lebih cepat jadi Juara Dunia Lato-Lato daripada sepak bola (gajah). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun