Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Aminah Cendrakasih Wafat, Misteri Undur Diri Era 60-an, dan Etika Seni Bermartabat

22 Desember 2022   04:58 Diperbarui: 22 Desember 2022   04:58 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aminah Cendrakasih meninggal dunia pada Rabu, 21 Desember 2022 -  Bidik layar Instagram Suty Karno) 

Masyarakat Indonesia berduka atas meninggalnya Aminah Cendrakasih. Aktris kawakan yang telang membintangi ratusan judul film itu wafat pada Rabu, 21 Desember 2022 malam.

Aminah Cendrakasih wafat dalam usia 84 tahun. Aminah Cendrakasih mewariskan pada kita prinsip etika seni peran bermartabat. Bagaimana kisahnya?

Profil Aminah Cendrakasih

Profil Aminah Cendrakasih - Foto Chris Woodrich via Twitter @potretlawas
Profil Aminah Cendrakasih - Foto Chris Woodrich via Twitter @potretlawas

Aminah Cendrakasih lahir di Magelang, 29 Januari 1938. Darah seni mengalir dari kedua orang tuanya, pasangan pelawak Husni Nagib dan artis Wolly Sutinah. 

Aminah Cendrakasih mulai dikenal publik setelah ia membintangi pentas sandiwara (1955) selaku pemain dan penyanyi. Selain itu, Aminah juga membintangi film Oh, Ibuku. Film ini adalah bagian pertama dari film Gadis Tiga Djaman yang bersambung ke Puteri Revolusi. Film ini diproduksi Garuda Film dan Semeru Film dengan sutradara Ali Yugo.

Prestasi Aminah Cendrakasih

Ada hal menarik dalam karier Aminah Cendrakasih. Aminah pernah bersama ibunya, Wolly Sutinah, pada 1955 membintangi film Gambang Semarang. Itulah film kedua Aminah, meski masih sebagai pemeran figuran. 

Barulah pada filmnya yang ketiga, Ibu dan Putri (1955)  Aminah Cendrakasih menjadi pemeran utama bersama dengan Lies Noor.

Dalam kurun waktu 1955 hingga 1989, Aminah Cendrakasih telah terlibat dalam produksi sekitar 101 film, baik sebagai pemeran pembantu maupun pemeran utama. Atas jasa Aminah Cendrakasih bagi perfilman Indonesia, Dewan Film Nasional memberikan penghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan pada tahun 1992.

Undur Diri Era 60-an dan Prinsip Etika Seni Peran Bermartabat

Banyak yang mungkin belum tahu, Aminah Cendrakasih pada era 60-an sempat menghilang agak lama dari dunia film, setelah ia membintangi Habis Gelap Terbitlah Terang (1959) dan kemudian menikah. 

Mengapa Aminah Cendrakasih sempat menghilang dari dunia perfilman? Menurut utas yang diwartakan akun Twitter Potret Lawas, Aminah Cendrakasih memang sengaja menjauh dari dunia film tahun 60-an karena tidak setuju dengan film-film pengumbar aurat.

Sungguh, Aminah Cendrakasih adalah penjaga etika seni peran bermartabat. Aminah melawan arus film-film "seksi" pada era 60-an dengan memilih sejenak undur diri dari seni peran.

Aminah baru aktif lagi pada 1970 saat ia membintangi sejumlah sandiwara TV. Aminah pada 1971 kembali tampil dalam film.

Aminah Cendrakasih, "Mak Nyak" yang dikenang

Aminah Cendrakasih dikenang masyarakat luas berkat lebih dari seratus film dan sandiwara yang ia bintangi. Salah satu peran Aminah Cendrakasih yang dikenang publik adalah perannya sebagai Mak Nyak dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. 

Aminah Cendrakasih menjadi ikon ibu yang dirindukan dan pantas diteladan. Mungkin bukan sebuah kebetulan bahwa Aminah wafat menjelang Hari Ibu, 22 Desember 2022 ini. 

Tidaklah berlebihan menyebut Aminah Cendrakasih sebagai salah satu "ibu" perfilman nasional. Kariernya yang panjang dan etika profesi seni perannya yang ia junjung tinggi menjadi bukti sahih dedikasi Aminah Cendrakasih bagi tanah air Indonesia.

Selamat jalan ke alam keabadian, Mak Nyak...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun