Di saat yang sama, Ghana sudah kebobolan dua gol G. de Arrascaeta, pemain Uruguay. Tekanan bagi Korea Selatan semakin bertambah karena Uruguay sudah mencetak dua gol pada babak pertama. Nilai Uruguay menjadi 4, sedang nilai Korea Selatan masih 2 saja (sampai babak pertama usai).
Pada babak kedua, para pemain Korea Selatan tetap tampil menekan. Ronaldo hampir saja menebus kesalahannya dengan upayanya menyundul bola pantul di depan gawang Korea Selatan. Akan tetapi, malah sundulannya melebar jauh.
Penampilan Ronaldo yang semenjana dan kepentingan proteksi terhadapnya membuat dia ditarik keluar pada menit ke-65, bersama dua pemain lain yakni Ruben Neves dan Nunes.
Keluarnya Ronaldo ini sepertinya menjadi momentum yang dioptimalkan Korea Selatan. Terbukti, para pemain Korea Selatan semakin gencar menekan dan membuat upaya keras.
Hasilnya baru dituai Korea Selatan pada masa perpanjangan waktu babak kedua. Pada menit ke-92, umpan cerdik Son Heung-min disambut sepakan H. Hee-cha. Skor menjadi 2-1 untuk Korea Selatan!
Korea Selatan lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022 karena unggul agresivitas gol atas Uruguay. Dari tiga laga, Korea Selatan berhasil mencetak empat gol. Sementara itu, Uruguay hanya mampu mencetak dua gol saja. Karena itu, Korea Selatan berhak lolos menemani Portugal yang adalah juara Grup H.
Korea Selatan yang dilatih oleh pelatih asal Portugal, Paulo Bento lolos setelah menang dramatis 2-1 melawan Portugal. Tentu ini bukan karena "Portugal connection", tetapi murni karena Korea Selatan memang pantas menang.
Akan tetapi, tidak ada salahnya Korea Selatan dan para pendukungnya "berterima kasih" pada Ronaldo yang sudah memberikan "umpan cantik" untuk gol pertama Korsel.
Bak drama Korea, sepak bola penuh dengan tangis dan tawa. Kali ini, Ronaldo bersedih dan Korea Selatan yang full senyum, sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H