PH kulit yang sehat adalah sekitar 5,5, yang sedikit asam, tetapi sebagian besar sabun konvensional memiliki pH yang jauh lebih tinggi, terkadang hingga 11.
"Ketika pH kulit terlalu tinggi, tubuh Anda memproduksi sebum berlebih untuk melawan dan mengembalikan tingkat pH alaminya. Namun, residu sabun memastikan pH yang mengganggu tetap terjaga, "kata ahli kimia kecantikan David Pollack. "Hasil akhirnya adalah kulit bisa menjadi terlalu berminyak. Residu sabun mengemulsi atau mengikat matriks lipid kulit."
Pengalaman mandi tanpa sabun berlebihan
Saya sendiri telah beberapa kali mencoba mandi hanya dengan air saja. Ternyata sudah cukup. Saya merasa kulit saya tetap segar. Sepertinya juga tidak banyak berpengaruh terhadap bau badan.
Artinya, asalkan kita memakai pakaian yang sering diganti ketika kita berkeringat dan kita memakai parfum sederhana, bau badan kita tidak akan mengganggu orang lain meski kita tidak mandi pakai sabun berlebihan.Â
Mari kita berpikir mengenai kebiasaan mandi pada masa lalu. Sebelum ada sabun, orang juga hanya mandi dengan air. Artinya, sabun tidak wajib ada dalam ritual mandi. Mungkin justru yang kita perlukan ketika kita mandi adalah bunga-bunga harum dan minyak aromatik alami untuk membuat tubuh kita wangi.
Selain itu, sabun mandi dibuat dengan minyak kelapa sawit yang seringkali ditanam di area yang seharusnya untuk hutan. Dengan mengurangi pembelian sabun mandi, mungkin kita telah berperan mencegah meluasnya deforestasi di negeri kita.
Salam sehat. Beranikah sesekali mandi tanpa sabun? Saya sudah mencobanya dan saya merasa kulit saya baik-baik saja. Selamat mencoba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H