Tentu tidak ada hubungan langsung antara penulis dengan pelapak di lokapasar. Akan tetapi, masalahnya adalah bagaimana masyarakat luas bisa mengakses buku jika buku itu terasa mahal (bagi saya) dan sulit didapatkan?
Ketika saya mengulik situs ahlina.org untuk mencari buku karya Dokter Tifauzia, halaman ini yang muncul:
Saya menduga, dua buku karya Dokter Tifa ini sangat revolusioner dan berbobot tinggi sehingga dihargai Rp.500.000 per buku. Tentu sangat disayangkan bahwa pembaca yang berkantong pas-pasan seperti saya ini terhalang membeli karya yang mahal itu.Â
Ketiga, profil Dokter Tifa kurang rinci mencantumkan almamater dan lembaga terafiliasi
Amat disayangkan bahwa profil Dokter Tifa kurang rinci mencantumkan almamater dan lembaga terafiliasi. Padahal, rincian itu akan mempermudah orang awam untuk memahami kehebatan Dokter Tifa sebagai ""Medical Doctor, Nutritional Neuroscientist, Molecular Epidemiologist, Author of several books, also PhD Candidate in Philosophy & Social Political Science."
Saya menyarankan agar Dokter Tifa memverifikasi lebih lanjut di mana beliau menempuh pendidikan dan di lembaga mana beliau mengabdi sebagai akademisi.
Tentu kampus-kampus dan lembaga-lembaga akan sangat bangga jika situs mereka dicantumkan dalam profil pribadi sekaliber Dokter Tifa yang luar biasa. Betapa tidak, bidang-bidang keilmuan yang diklaim dikuasai Dokter Tifa sangatlah luas:
Mulai dari dokter, ahli nutrisi, ahli epidemi molekuler, filsafat, dan ilmu sosial politik. Wah, saya benar-benar kagum!Â
Mungkin perlu ditambahkan lagi satu keahlian Dokter Tifa: meneliti keaslian ijazah. Salam santun dari saya.