Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Hal Menarik dari Kemenangan Indonesia Vs Curacao

24 September 2022   22:54 Diperbarui: 25 September 2022   19:10 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia berhasil mengalahkan Curacao dengan skor 3-2 pada laga perdana FIFA Match Day 24 September 2022.

Ada tiga hal menarik dari kemenangan Indonesia atas Curacao ini.

Pertama, timnas Indonesia berhasil mengalahkan tim berperingkat lebih tinggi.

Sebelum laga, Curacao menempati peringkat 84 dunia versi FIFA. Adapun timnas Indonesia berperingkat 155 dunia.

Meskipun demikian tak sedikit pun terpancar rasa rendah diri di dalam penampilan timnas Indonesia.

Timnas Indonesia memang sempat tertinggal lebih dahulu 0-1 saat laga berlangsung 7 menit.

Akan tetapi, para penggawa timnas Garuda tampil percaya diri untuk mengejar ketertinggalan, bahkan berhasil menang 3-2.

Gol-gol timnas dicetak Marc Klok (18), Fachruddin Aryanto (22), dan Dimas Drajat (56).

Berkat kemenangan ini, timnas Indonesia naik dua posisi di ranking FIFA, tepatnya dari tangga 155 ke 153, menggeser Afghanistan dan Yaman.

Kedua, timnas Indonesia berani berduel dengan pemain lawan yang lebih berpengalaman

Timnas Indonesia berani berduel dengan pemain lawan yang jauh lebih berpengalaman. Di tim Curacao, ada nama-nama beken dari Liga Inggris dan Belanda.

Curacao diperkuat antara lain oleh Juninho Bacuna (Birmingham City), Cuco Martina (mantan pemain Everton), Leandro Bacuna (mantan pemain Aston Villa), Justin Ogenia (FC Eindhoven) dan Rangelo Janga (CFR Cluj).

Para pemain Indonesia sendiri juga patut berbangga karena di tubuh timnas Garuda, ada pula bintang-bintang yang sedang atau pernah bermain di luar negeri. 

Ada Witan Sulaeman (AS Trencin Slovenia), Egy Maulana Vikry (Vion Zlate Slovenia), Saddil Ramdani (Sabah FC Malaysia), Pratama Arhan (Tokyo Verdy Jepang), Elkan Baggot (Gillingham FC - pinjaman dari Ipswich Town Inggris), dan Marc Klok (eks Oldham Inggris).

Artinya, para pemain timnas Indonesia juga punya pengalaman berkarier di luar negeri yang mengasah fisik dan mental mereka. Kehadiran para pemain timnas Indonesia yang berpengalaman di luar negeri ini terbukti mampu memacu semangat para pemain lokal.

Tidak ada lawan yang perlu sangat ditakuti karena toh para pemain Indonesia juga mulai bisa bersaing di level internasional. Postur tubuh memang cenderung lebih pendek, namun kemampuan dan daya juang pemain Indonesia patut diacungi jempol.

Ketiga, strategi dan pilihan tim oleh Shin Tae-yong berjalan cukup baik

Lagi-lagi STY menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih kaliber dunia. Dengan tangan dinginnya, STY meracik tim dengan para pemain pilihan yang sebagian besar adalah pemain muda.

STY mempercayakan sejumlah posisi penting kepada pemain senior seperti Ricky Kambuaya, Fachruddin, dan Marc Klok.

Akan tetapi, STY lebih memberikan kesempatan pada para pemain muda untuk unjuk gigi di timnas senior.

Bahkan STY memasukkan sejumlah pemain muda yang belum punya caps timnas. Misalnya, Ferrari dan Sananta. Nama terakhir sempat diturunkan sebagai pemain pengganti. 

M. Ferrari yang saat ini berusia 19 tahun dan Marselino Ferdinan yang berusia 18 tahun disiapkan STY sang pelatih asal Korea Selatan itu untuk menjadi pemain inti tim Indonesia di Piala Dunia U-20.

Sementara Ramadhan Sananta yang masih berusia 19 tahun tampaknya dijajal untuk menikmati atmosfer timnas.

Rekan setim Sananta, Yakob Sayuri (24 tahun), dipanggil kembali setelah terakhir dipanggil ke timnas Indonesia kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 pada Juni 2021.

Yakob Sayuri penyerang timnas Indonesia yang bermain untuk PSM Makassar - bolalob.com
Yakob Sayuri penyerang timnas Indonesia yang bermain untuk PSM Makassar - bolalob.com

Penampilan konsisten disajikan Yakob Sayuri yang beroperasi sebagai penyerang sayap. Ia berkali-kali merepotkan pertahanan Curacao. Marselino tampil sangat apik sebagai super-sub atau pemain pengganti andalan. 

Penampilan apik disajikan pula oleh Dimas Drajat yang berhasil mencetak gol cantik lewat sontekan backheel-nya ke gawang Curacao.

Yang perlu dipoles STY adalah transisi dari posisi menyerang ke bertahan. Dua gol Curacao lahir dari kelemahan timnas mengelola transisi ke pertahanan. 

Selain itu, ketenangan pemain di sepertiga akhir area lapangan juga masih menjadi pekerjaan rumah timnas Garuda. Berkali-kali pemain kita gagal menuntaskan serangan dan umpan di area lawan.

Indonesia akan kembali menghadapi lawan yang sama, Curacao pada Selasa nanti. STY sepertinya akan menjajal semakin banyak pemain dan formasi dalam laga tersebut.

Kemenangan atas Curacao ini patut disambut dengan gembira, namun dengan tetap membumi. 

STY akan "pusing" meracik formasi yang kompetitif sekaligus mampu memberi kesempatan bagi para pemain yang belum sempat tampil dalam laga perdana. Tahniah.

Selamat, timnas Garuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun