Lelaki Setia dan Istimewa di Dunia Hanya Satu

Mbak Mawar (bukan nama sebenarnya) berhari-hari sibuk mengawasi suaminya yang kelakuannya berubah. Setelah ulang tahun ke-50, tingkah-polah Mas Likfe memang rada ganjil.

Tetiba Mas Likfe beli parfum mahal di toko onlen. Padahal biasanya dia cuma pakai pengharum setrikaan saja sebagai parfumnya. 

"Huh, pasti ada yang gak beres ini," kata Mbak Mawar. 

Mbak Mawar pun diam-diam menguping obrolan suaminya ketika menelepon di sore hari. 

"Yang, jadi ketemu kita di hotel?" tanya Mas Likfe pada lawan bicaranya di telepon sore itu.

"Oke, jam 21.00 ya. Besok saya pakai baju batik merah," lanjut Mas Likfe.

Mbak Mawar pun sudah mendidih ketika mendengar obrolan suaminya itu.

"Mas...kamu main gila, ya? Berani-beraninya telpon mesra sama perempuan lain!" hardik Mbak Mawar.

"Lho, tunggu dulu...kenapa kamu marah begitu, Beb?" tanya suaminya sambil memanggil dengan Beb ala anak muda.

"Bab Beb Bab Beb...aku gak perlu dipanggil Beb. Tadi kamu panggil Sayang, kan di telepon!" seru Mbak Mawar.

"Oh...sabar dulu. Jangan marah begitulah. Yang itu nama temanku cowok. Dia keturunan Tionghoa. Namanya Wan Yang Tik," jelas Mas Likfe pada istrinya yang sewot.

"Masak sih? Emang Papa punya teman bernama itu? Kok gak pernah cerita selama ini?" selidik Mbak Mawar.

"Iya, beneran kok ada teman lamaku yang namanya begitu. Dia lama merantau ke China sana ikut kakeknya. Baru awal bulan ini pulang lagi ke Indonesia untuk bisnis batik," papar Mas Likfe.

"Oh, ya kalau begitu aku minta maaf karena sudah menuduh yang bukan-bukan," kata Mbak Mawar. Mbak Mawar pun bergegas menuju dapur untuk membuatkan kopi kesukaan suaminya.

Telepon Mas Likfe kembali berdering. "Halo Yang. Maaf tadi obrolan kita terpotong karena ada adikku lewat. Jangan keras-keras ya ngobrolnya. Nanti adikku tahu kalau aku lagi ngobrol dengan Wan Yang Tik.

"Hah, sejak kapan aku ganti nama?" tanya suara perempuan di ujung sana. 

"Sejak satu menit yang lalu. Bagiku kamu memang Wan Yang Tik: Wanita Yang Cantik," seloroh Mas Likfe.

Tetiba Mbak Mawar datang membawa teh. Mas Likfe pun buru-buru mengakhiri obrolan telepon. "Kenapa ditutup, Pa? Bilang sama Wan Yang Tik kalau di rumah ini ada Wan Yang Cem Bo Kur. Papa paham?" kata Mbak Mawar ketus.

Mas Likfe pun tertunduk malu. Di dunia ini memang hanya ada satu laki-laki yang setia dan istimewa. Namanya bukan Likfe, tapi Man Yang Ta Khut Iz Three. 

TAMAT. Kesamaan nama dan peristiwa hanyalah kebetulan saja.