Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Pemulung Dilarang Masuk" vs 3 Cara Menghargai Pemulung di Sekitar Kita

17 September 2022   04:31 Diperbarui: 17 September 2022   04:31 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Menyumbangkan sampah secara bersama dan berkala

https-asset-kgnewsroom-com-photo-pre-2022-02-21-b39932b0-53e1-43f7-b77c-519af51e4f65-jpg-6324a7294addee64156151e2.jpg
https-asset-kgnewsroom-com-photo-pre-2022-02-21-b39932b0-53e1-43f7-b77c-519af51e4f65-jpg-6324a7294addee64156151e2.jpg
Kegiatan pemilahan sampah di Kota Yogyakarta (Kompas/Haris Firdaus)Kita bisa menyumbangkan sampah yang sudah kita pilah dari rumah, kantor, dan sekolah. Para pemulung akan sangat bahagia menerima sampah terpilah yang secara bersama dikumpulkan masyarakat. 

Ajaklah bicara pemulung dan komunitas pemulung yang biasa beroperasi di kawasan Anda. Mereka adalah insan budiman yang akan luluh juga jika kita sapa dengan kebaikan. 

Justru keluarga, kantor, dan sekolah bisa menjalin kerjasama erat dengan para pemulung agar volume sampah tak terpilah bisa kita kurangi. 

Beberapa rumah ibadah juga sudah mendirikan bank sampah yang mengumpulkan sampah dari umat atau jemaat. Ini hal yang sangat mulia. 

Akhirulkalam, para pemulung bukanlah ancaman. Sampah melimpah ruah dan sikap kita yang tak peduli pada pemilahan dan daur ulang sampahlah yang menjadi ancaman. 

Kita perlu secara kritis memikirkan ulang perlakuan kita terhadap para pemulung dan pelaku daur ulang sampah. Masihkah relevan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk"? 

Alih-alih menulis larangan yang "pukul rata" seperti itu, bukankah lebih baik menulis: "Terima kasih pada para pemulung budiman. Mari kita kerjasama indahkan lingkungan." 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun