Demikian pula harga kertas, pecahan kaca, besi, dan aneka ragam sampah lainnya berbeda-beda sehingga para pemulung perlu memisahkan sampah demi mendapatkan harga jual yang baik.
Adanya para pemulung dan pengepul sampah ini sejatinya bukan ancaman, melainkan kawan bagi masyarakat dan alam semesta. Tanpa para pemulung dan industri daur ulang sampah, sampah akan melimpah tak terkendali.
Kota Yogyakarta dan banyak kota besar lainnya sudah kelabakan mengelola sampah. Bisa dibayangkan bila tiada pemulung dan pelaku usaha daur ulang sampah. Problematika sampah akan semakin bikin marah dan gelisah.Â
Yogyakarta Darurat Sampah, Apa Hikmah untuk Tata Kelola Kota-Kota Indonesia?
Pengetahuan tentang dunia pemulung dan harga sampah ini sejatinya penting juga bagi masyarakat umum. Kita sebaiknya menghargai sampah yang nyatanya bisa menghidupi para pengepul dan pemulung sampah beserta keluarga mereka.
Ada setidaknya 3 cara kita menghargai para pemulung di sekitar kita:
1. Memilah sampah sejak dari rumah tangga, sekolah, dan kantor
Jika lingkungan terdekat kita belum atau tidak bisa mengelola daur ulang sampah, kita bisa memanfaatkan jasa para pemulung dan pengepul sampah. Akan tetapi, sampah perlu kita pilah sejak awal agar pemulung mudah menjualnya dengan harga yang baik.
2. Menjaga kebersihan sampah dan tempat sampah
Mungkin agak sedikit ganjil, namun benar adanya. Sampah dan tempat sampah juga perlu kita jaga kebersihannya. Dalam arti, sampah kering jangan dikotori sampah basah.Â
Tempat sampah juga perlu dijaga agar rapi dan tidak sangat berbau. Tentu saudara-saudari kita yang menjadi pemulung sampah akan bahagia bekerja kala sampah dan tempat sampah kita jaga kebersihannya.Â