Nama peretas (hacker) Bjorka sedang jadi tren pembicaraan di lini masa media sosial dan berita media massa. Selama beberapa hari ini, Bjorka menjadi media darling.
Pasalnya, Bjorka atau orang yang mengaku sebagai Bjorka mengunggah aneka cuitan menarik perhatian di Twitter. Sebelum akun @bjorkanism tidak bisa lagi diakses pada Minggu sore, 11 September 2022 sekitar pukul 16:00 WIB, akun itu telah mencuit tentang kelemahan Kominfo, kasus Munir, dan aneka isu sensitif lainnya.Â
Bjorka sebagai hacker grey hat
Sejatinya Bjorka bukan nama baru dalam dunia peretas atau hacker Indonesia, bahkan dunia. Bjorka tercatat aktif meretas  data yang kemudian dia jual (kadang dengan harga sangat murah) di sebuah forum.
Bjorka tercatat pernah melakukan peretasan dan juga doxing (pengumbaran identitas orang).Â
1. Data pelanggan sebuah penyedia layanan digital. Pada 21/8/2022) lalu, Bjorka menjual sebanyak 26 juta histori pencarian pelanggan. Tak tanggung-tanggung, Bjorka mengeklaim bahwa data itu memuat keyword, user info mencakup email, nama, jenis kelamin, hingga NIK milik pelanggan.Â
2. Pada Rabu (31/8/2022), Bjorka mengeklaim berhasil meretas 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia. Ia menjual dengan harga fantastis, 50 ribu dolar ASÂ
3. Pada 6 September 2022 lalu Bjorka meretas database Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dikatakan bahwa setidaknya 150 juta data orang Indonesia diretasnya dan ditawarkannya dengan harga "murah": Rp 74,6 juta.
4. Â Beberapa hari lalu, Bjorka mengeklaim telah mendapatkan surat menyurat milik Presiden Jokowi, termasuk surat dari BIN.