Bank Indonesia mendukung penuh presidensi G20 Indonesia dengan mendorong ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Buktinya, Bank Indonesia tahun ini bekerja sama dengan Pemprov Jateng untuk memberikan peluang ekonomi berkelanjutan bagi kabupaten/kota dalam pengajuan proposal investasi aneka sektor potensial.
Contohnya, Investment Challenge Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jateng 2022 ini ditanggapi dengan baik oleh Kota Tegal (pengolahan limbah bahan beracun berbahaya), Pekalongan (technopark perikanan), Banjarnegara (industri mocaf), Jepara (industri garam), dan Boyolali (budidaya lele).
Bank Indonesia pada 2008 juga telah menerbitkan sejumlah panduan, antara lain Budidaya Pembesaran Ikan Lele, Filet Ikan dan Pengolahan Ikan Berbasis Fish Jelly Product. Keduanya adalah serial Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) terbitan Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM Bank Indonesia.Â
Ketiga, penyediaan gizi memadai untuk keluarga dan bangsa
Di balik kesederhanaan rupa lele, terkandung gizi tinggi. Daging putih lele mengandung hampir 19% protein, setara dengan protein daging sapi (Suyatno, 2010). Penting dicatat, harga lele jauh lebih murah dibanding harga daging sapi.
Dilansir Kompas.com, lele juga mengandung vitamin B12 yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah, kesehatan otak, sintesis DNA, dan kesehatan saraf. Tambah lagi, lele mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6.
Kegemaran mengonsumsi ikan kaya nutrisi membuat keluarga dan bangsa sehat dan cerdas. Lele menjadi solusi nutrisi tinggi nan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Syukurlah, orang tua kami membiasakan makan lele nan sehat sejak dini.Â
Kiat memulai dan menjalankan bisnis ternak lele lestari
Keluarga kami cukup berhasil dalam ternak lele lestari yang menguntungkan lingkungan dan masyarakat. Sejatinya tidak terlalu sukar memulai dan menjalankan bisnis ternak lele. Berikut ini adalah sejumlah kiatnya: