Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelana si Anak Manusia

18 Juni 2022   11:14 Diperbarui: 18 Juni 2022   11:27 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seorang anak manusia terduduk manis di tepian laut
netra melayang ke angkasa raya nirkabut
singgasana awan gemawan dan paksi yang menjemput

sebuah nafas ia hela hingga hawa menuruni tubir-tubir alveola
kehidupan ternyata termaktub dalam sebuah organ demikian rapuhnya
angkuh dan ambisi tiada habisnya ingin meraja dalam ruang hampa nan fana

si anak manusia mencoba mengeja kata cinta, namun mengapa cinta diri yang menyembur
ia lantas bertanya pada atmanya yang ringkih dan nalarnya nan kabur
sia-siakah berbaring larut dan bangun subuh ketika jago pun masih tertidur?

si anak manusia memandang ke ribuan purnama yang telah berlalu
jutaan kayuhan dayung yang membawa biduknya ke samudera biru
tempat lumba-lumba mengiring pelaut sebatang kara yang tlah kelu

si anak manusia menengadah dengan tangan terentang
mengucap syukur pada Dia yang selalu setia mendengarkan sembahyang
dan mengusap tetes-tetes air mata yang mengalir pada malam-malam panjang

"kita bagai kelana menyusur cakrawala", dendang si anak manusia lirih
telah kenyang ia dengan puja-puji dan luka-luka perih pedih
begitulah kehidupan di dunia ini musti dijalani demi redih suarga putih

dalu syahdu, 17 juni 2022 -bukan pujangga, hanya anak senja-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun