Kompasiana telah berusaha keras memikat penulis muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Sempat ada pemberian sertifikat dan hadiah sederhana bagi penulis muda yang kontennya bagus.Â
Disediakan rubrik Ruang Kelas. Saat ini ada Klasmiting. Ada lomba blog khusus kaum muda. Juga akan ada upaya memperkenalkan komunitas -komunitas di Kompasiana pada pembaca.Â
Akan tetapi, sepertinya masih ada sejumlah hal yang bisa Kompasiana lakukan untuk mendapatkan perhatian penulis muda:
1. Sistem mentor KBA
KBA adalah Kakak Bimbing Adik. Kompasianer "senior" bisa dimintai kesediaan sebagai mentor, tentu dengan balas jasa yang layak.Â
Saya yakin, banyak kompasianer senior siap membantu penulis muda dalam meningkatkan mutu karya mereka, sesuai bidangnya.Â
Saat ini ada banyak tawaran mentor kepenulisan di luar sana. Bahkan Kompas cetak pun menawarkan dengan tarif yang lumayan besar, sekitar Rp. 500.000,-.Â
Nah, tentu ongkos mentoring tidak perlu setinggi itu. Misalnya, satu mentor menerima maksimal 10 adik literasi dalam sebulan, yang membayar Rp.10.000,- untuk sekali konsultasi draf atau evaluasi tulisan yang akan/telah ditayangkan di Kompasiana.
Jika penulis muda kesulitan membayar, ya Kompasiana bisa memfasilitasi. Misalnya, penulis muda yang meraih 25 artikel pilihan dan atau minimal jumlah views tertentu diberi tiket gratis untuk satu sesi konsultasi dengan mentor pilihan mereka. Lalu, Kompasiana memberi tambahan K Rewards bagi para mentor ini.Â
Mentor pun bisa "diganti" sebulan sekali agar adil. Semua senang, kan? Â Tinggal dibuat sistem poin atau bonus bagi penulis.Â
Mentor dapat tambahan uang, penulis muda dapat ilmu dan dukungan moral. Kita tahu, yang membuat betah adalah silaturahmi, bukan hanya soal uang.Â