Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Ade Resky Dwicahyo dan Kiprah 3 Pemain Azerbaijan Kelahiran Indonesia

8 Juni 2022   05:50 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:41 4767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ade Resky Dwicahyo saat masih membela tim junior Indonesia. Sumber: PBSI via Kompas.com

Ada satu nama yang menarik perhatian penonton Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan Jakarta. Dialah Ade Resky Dwicahyo, pemain bulu tangkis Azerbaijan kelahiran Indonesia.

Ade Resky dua kali berlaga dalam laga penyisihan atau kualifikasi Indonesia Masters 2022 pada 7 Juni. 

Dalam pertandingan pertama, Ade Resky berhasil menang  atas pemain Indonesia, Panji Maulana dengan dua set langsung. Sayangnya, Ade Resky kalah dalam laga berikutnya melawan Soong Jo Ven dari Malaysia.

Siapa Ade Resky? Sejak kapan ia menjadi pemain Azerbaijan? Inilah profil lengkap Ade Resky Dwicahyo, atlet Azerbaijan asal Indonesia.

Tahukah Anda bahwa ternyata setidaknya ada tiga pemain Azerbaijan yang lahir di Indonesia? Mereka adalah Ade Resky Dwicahyo, Azmy Qowimuramadhoni, dan Era Maftuha. Bagaimana kiprah mereka dalam bulu tangkis Azerbaijan, negeri tetangga Rusia dan Turki?

Profil Ade Resky Dwicahyo

Profil Ade Resky Dwicahyo, pemain Azerbaijan asal Indonesia - badmintoneurope.com
Profil Ade Resky Dwicahyo, pemain Azerbaijan asal Indonesia - badmintoneurope.com

Ade Resky Dwicahyo lahir di Kendari, 13 Mei 1998. Ade adalah pemain bulu tangkis Azerbaijan kelahiran Indonesia. Ade Resky bisa bermain di tunggal putra dan ganda putra.

Ade Resky Dwicahyo menjadi warga negara Azerbaijan dengan proses naturalisasi pada 2018. Ia mewakili Azerbaijan di Olimpiade Musim Panas 2020.

Prestasi Ade Resky Dwicahyo dan kiprah 3 pemain Azerbaijan asal Indonesia

Ade Resky, pemain bulu tangkis berusia 24 tahun ini sudah mulai bermain di level internasional sejak level junior pada 2016. Ade Resky pernah bertanding dalam ajang Asian Junior Championship dan World Junior Championship 2016 mewakili Indonesia.

Di level senior, prestasinya cukup baik. Memang benar, Ade Resky mengukir prestasi di turnamen-turnamen yang bukan utama. Akan tetapi, tetap saja prestasinya membanggakan.

Secara keseluruhan, menurut catatan situs resmi BWF hingga 7 Juni  2022, rasio kemenangan Ade Resky adalah 164 menang dan 84 kekalahan dalam 248 pertandingan.

Tahun 2022 ini, Ade Resky 9 kali menang dan 8 kali kalah dalam 17 pertandingan. Suatu catatan yang cukup baik untuk pemain berusia 24 tahun. 

Di sektor tunggal, Ade Resky sudah meraih aneka gelar juara di turnamen Belarus International, Egypt International, Botswana International, Bahraian International, dan aneka kejuaraan di Afrika pada 2018-2019.

Di sektor ganda, Ade Resky Dwicahyo berpasangan dengan atlet Azerbaijan kelahiran Indonesia, Azmy Qowimuramadhoni. Azmy Qowimuramadhoni lahir 1 Januari 1999. Ia dinaturalisasi menjadi atlet Azerbaijan pada 2018, tahun yang sama dengan Ade Resky.

Azmy dan Ade Resky ganda putra Azerbaijan asal Indonesia - Facebook Badminton Cinta Damai
Azmy dan Ade Resky ganda putra Azerbaijan asal Indonesia - Facebook Badminton Cinta Damai

Ade Resky Dwicahyo berasal dari klub Exist, sementara Azmy dari klub HQ Wima Surabaya.

Saat ini peringkat Ade Resky di sektor tunggal adalah 81 dunia. Bersama Azmy Qowimuramadhoni, Ade Resky menempati peringkat 219 dunia di sektor ganda putra. 

Menariknya lagi, Azmy Qowimuramadhoni juga turun berlaga di sektor ganda campuran bersama Era Maftuha, pemain kelahiran Indonesia.

Era Maftuha adalah pemain yang dibina klub Asep Suharno Badminton Academy, Jakarta Pusat.  Era Maftuha lahir pada tahun 2003. Artinya, Era Maftuha masih berusia muda, yakni 19 tahun saat ini.

Azmy dan Era Maftuha pada tahun 2022 ini tercatat pernah bertanding melawan pasangan ganda campuran Indonesia, Muh Putra Erwiansyah/Puspa Rosalia Damayanti dalam Luxembourg Open 2022. 

Naturalisasi atlet Indonesia oleh negara lain sebagai wujud kemajuan

Saya berpendapat, naturalisasi atlet Indonesia oleh negara lain sebagai wujud kemajuan bulu tangkis Indonesia. Para pemain kelahiran Indonesia dipercaya mengemban nama baik negara yang melakukan naturalisasi untuk kemajuan bulu tangkis mereka.

Naturalisasi adalah hal yang wajar dalam olahraga profesional yang menuntut prestasi.

Profil Ade Resky Dwicahyo dan kiprah 3 pemain Azerbaijan kelahiran Indonesia - olympics.bwfbadminton.com
Profil Ade Resky Dwicahyo dan kiprah 3 pemain Azerbaijan kelahiran Indonesia - olympics.bwfbadminton.com

 Sudah sejak lama timnas sepak bola Indonesia juga menaturalisasi pemain asing. 

Kita perlu mengapresiasi keputusan para pemain asal Indonesia yang kemudian memperkuat negara lain demi perkembangan bulu tangkis dan demi kesejahteraan mereka.

Indonesia dalam arti tertentu terlalu sempit untuk menampung bakat-bakat atlet bulu tangkis lokal. Hal yang sama berlaku bagi para pelatih dan staf bulu tangkis Indonesia yang memutuskan untuk berkarier di negara lain.

Sila baca: Ternyata Ada Peran Para Pelatih Indonesia dalam Majunya Bulu Tangkis India

Jika sepak bola telah mendunia berkat juga para pemain naturalisasi, bulu tangkis kita harapkan juga makin mendunia berkat para pemain (dan pelatih) naturalisasi.

Saya bahkan berpendapat, Indonesia bisa menjadi seperti "Brazil versi bulu tangkis" yang dikenal seantero dunia sebagai negeri produsen atlet dan pelatih kelas dunia.

Apalagi jika ternyata kesejahteraan dan peluang mengembangkan karier terbuka lebar di luar negeri, tidak ada salahnya bermain memperkuat negara lain di zaman yang semakin mengglobal ini.

Bukankah jatah pemain pelatnas Indonesia juga sangat terbatas sampai bakat-bakat belia Indonesia tak mampu lagi ditampung? 

Dalam perspektif luas, naturalisasi atlet Indonesia oleh negara lain yang serius mengembangkan bulu tangkis patut kita apresiasi demi kemajuan bulu tangkis dan kesejahteraan para atlet. Toh mereka juga mengharumkan nama negara asal kelahiran mereka di mancanegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun