Suatu ketika Alkapon main tebak-tebakan dengan Jaenab, teman sekelasnya di SMA Permata Hati.Â
Alkapon yang umurnya setahun lebih tua dari Jaenab memulai dengan tebakan tentang hewan.Â
"Jaenab, hewan apa yang telat terus tiap pagi saat datang ke sekolah?" tanya Alkapon.
"Hmm...siput, ya? Atau kura-kura?" jawab Jaenab.
"Salah. Jawabannya si kaki seribu," kata Alkapon.
"Kok bisa? Kan kaki seribu jalannya lumayan cepat," sanggah Jaenab.
"Jadi gini, Nab. Si kaki seribu telat datang ke sekolah soalnya dia harus pakai sepatu dulu, kan. Namanya juga kaki seribu...jadi kakinya seribu. Si kaki seribu lama pakai seribu sepatu, makanya telat masuk kelas," jelas Alkapon.
"Oh iya ya...duh, pinter banget kamu, Al," puji Zaenab sambil tersenyum manis.
*
Alkapon kembali melanjutkan tebak-tebakan dengan Zaenab.Â
"Eh, Nab, tahu gak kalau aku tidak gila?" tanya Alkapon.
"Hmmm...gimana ya. Kadang kamu usil, sih. Tapi kelihatannya kamu enggak gila, kok, Al," jawab Zaenab.
Alkapon tampak lega. Ia kemudian berkata, "Zaenab, aku tidak gila, tetapi mengapa aku tergila-gila padamu..."
Zaenab spontan mengambil sandal, lalu teriak, "Huh, dasar, gombal mukiyo!"
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H