Kaset zaman kolonial dengan sisi A dan B diganti Compact Disc yang lebih modern. Ahli per-CD-an bersertifikat intermilan, Pak Jepe mengemukakan teori yang mengguncangkan Semeru, Merapi, dan gunung-gunung lainnya.
Karena kaset itu A dan B, maka lanjutan teknologinya CD (baca: si-di). Jadilah ABCD. Demikianlah teori Pak Jepe, penggemar setia klub Real Betis yang tidak ada kaitannya dengan betis.
Teori Pak Jepe: Mengapa Compact Disc Disebut CD? Alasan Ini Bikin Kamu Kaget!
Ruang Berbagi sebagai ahli per-CD-an berperingkat ganjil genap tertarik untuk mengomentari teori Pak Jepe ini.Â
Sebelumnya, komentar Pak Katedrarajwen patut kita simak. Di kolom komentar, Pak Kate yang memproklamasikan dirinya sebagai CEO Omong Kosong karena suka menulis tentang omong kosong telah memaparkan teori tandingan.
"Mestinya USB yang sekarang disebut EF, ya Pak Joko," demikian tanggapan CEO OK, Pak Kate.
Pak Kate benar. Seharusnya lanjutan teknologi AB dan CD (si-di) adalah EF. Berarti harus ada alasan lain mengapa Compact Disc disebut CD. Bukan karena menyambung AB.
Lalu apa?
Inilah alasan sebenarnya mengapa Compact Disc disebut CD (si-di). Apakah Anda tahu bahwa celana dalam itu juga disingkat CD?Â
Jadi, Compact Disc disebut CD (baca: si-di) untuk menghindari disebut CD (ce-de). Nah, gak kaget kan? Jangankan kaget, lucu aja enggak kok. Yo wes ben, aku ra po po.Â
Sekian dan Terima Traktiran CD sebanyak-banyaknya. Mohon dikirim ke email: ruangberbagi@yahut.com
RB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H