Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Klitih Jogja Makin Disangkal Makin Brutal, Apa Kiat Mencegah agar Tak Jadi Korban?

6 April 2022   05:43 Diperbarui: 7 April 2022   02:13 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi klitih atau kekerasan (berkelompok) oleh remaja dengan korban acak kembali mengusik kedamaian kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta.  

Warga DIY sudah lama resah oleh aksi klitih yang semakin disangkal oleh sejumlah pihak, namun justru semakin brutal. Bagaimana solusi mengatasi klitih? Apa 5 kiat mencegah agar tidak jadi korban klitih?

Aksi klitih terbaru kembali memakan korban tidak bersalah. Seorang remaja putra usia SMA meninggal dunia setelah diserang geng klitih saat dia keluar malam untuk membeli makanan.  Pelajar asal Kebumen itu meninggal dunia di Jalan Gedongkuning, Kotagede, Kota Yogyakarta, pada Minggu (3/4/2022) dini hari.

Si korban ini sama sekali tidak terlibat kenakalan remaja. Dia menjadi korban acak dari geng klitih Jogja. 

Mengapa klitih masih marak?

Remaja Jogjakarta penuh ironi. Sebagai seorang asal DIY yang juga mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Kota Pelajar ini, saya mengamini bahwa Jogja ini selain istimewa juga adalah kota dengan realitas sosial yang kompleks dan penuh ironi. 

Klitih adalah salah satu saja dari ironi Jogja. Di tengah banyaknya kampus dan sekolah unggulan, tidak semua remaja Jogja merasa diperhatikan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, dan lingkungan terdekat mereka. 

Remaja-remaja yang kekurangan perhatian (bukan selalu dalam hal ekonomi) inilah yang lantas mencari perhatian dari kelompok sebayanya dengan aksi klitih. 

Sebagian aksi klitih memang didasari oleh tekanan dari kelompok atau geng untuk membuktikan keberanian atau kejantanan dengan melukai dan membunuh orang secara acak atau secara khusus menyerang lawan geng. 

Bahkan para pelaku klitih ini bangga jika sampai tertangkap polisi dan akhirnya dilepas lagi karena memang belum cukup umur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun