Jika ingin mengatasi klitih, mulailah melakukan profiling jujur terhadap sekolah-sekolah yang sudah rahasia umum dikenal memiliki geng sekolah. Tawuran antarsekolah di Jogja itu tidak acak. Ada sekolah-sekolah dengan tradisi tawuran.Â
Para pelaku tawuran ini berpotensi menjadi pelaku klitih juga.Â
2. Rehabilitasi khusus pelaku tawuran dan klitihÂ
Di negara-negara maju, ada panti rehabilitasi untuk anak dan remaja pelaku kejahatan. Mengembalikan pelaku klitih untuk dibina kembali oleh orang tua atau keluarga tidaklah efektif.Â
Pakai saja logika, jika orang tua memperhatikan mereka, pasti tidak mungkin orang tua membiarkan mereka berkeliaran pada malam sampai dini hari! Perlu efek jera sekaligus rehabilitasi serius bagi pelaku klitih. Perlu ditegaskan pentingnya mekanisme rehabilitasi untuk anak dan remaja bermasalah dengan kekerasan ini.Â
Kiat mencegah agar tak jadi korban klitih
Warga Jogja maupun pendatang di Jogja perlu waspada agar tidak menjadi korban klitih. Berikut ini kiat mencegah agar tidak jadi korban klitih:
1. Hindari keluar di malam dan dini hari sendirian, apalagi di jalanan yang sepi dan berupa jalanan lurus. Pelaku cenderung memilih korban sendirian dan pada situasi di mana para pelaku bisa segera tancap gas melarikan diri.
2. Jika terpaksa keluar rumah pada waktu-waktu itu, jangan sendirian. Gunakan mobil atau layanan taksi.Â
3. Hindari kawasan rawan dengan penerangan dan CCTV yang kurang. Sedapat mungkin hindari ringroad yang punya banyak titik sunyi dan jauh dari warga.
4. Jika merasa dibuntuti, menepi di tempat ramai atau pos polisi terdekat.