Ada satu skandal besar yang terjadi dalam sepak bola Italia saat ini, yaitu skandal plusvalenza yang melibatkan setidaknya 11 klub Italia, termasuk Juventus.Â
Pemberitaan plusvalenza ini memuat pula opini sejumlah pengamat bahwa mungkin saja Juventus dan klub-klub yang terlibat akan mendapat sanksi, termasuk kemungkinan degradasi dan pencopotan gelar.Â
Apa itu skandal plusvalenza? Klub mana saja yang terlibat? Mengapa Juventus disebut mungkin terdampak sanksi terberat? Mengapa Emil Audero Mulyadi jadi korban plusvalenza?Â
Arti plusvalenza
Plusvalenza adalah istilah bahasa Italia di bidang ekonomi yang berarti "peningkatan nilai positif antara dua harga dari satu barang yang sama pada saat yang berbeda."Â
Plusvalenza berasal dari "plus" dan "valenza" atau nilai. Pertama-tama, kita harus mulai dari konsep capital gain. Aset utama sebuah klub adalah hak registrasi pemain. Ini adalah nilai yang dibayarkan klub yang mentransfer pemain.Â
Jumlah hak registrasi pemain ini harus dimasukkan dalam neraca keuangan klub dan disebar selama masa kontrak si pemain.Â
Capital gain juga bisa fiktif, apalagi di dunia sepakbola. Justru jenis keuntungan modal inilah yang dianalisis oleh para penyelidik skandal plusvalenza.
Keuntungan modal fiktif bertujuan untuk membuat kekayaan bersih klub tampak lebih tinggi daripada kekayaan yang sebenarnya, dengan menukar pemain dan menaikkan harga mereka. Seringkali dalam plusvalenza, para pemain muda atau pemain cadangan dijual dengan asumsi nilai yang lebih tinggi daripada nilai pasar sebenarnya.Â
Dalam kasus transfer pemain muda ini putaran uang tidak nyata, tetapi hanya untuk membuat laporan kekayaan klub "sehat" sesuai Financial Fair Play UEFA. Pertukaran dua pemain muda berusia 18 tahun dari akademi dua klub dengan nilai masing-masing 25 juta, akan membuat kedua klub memiliki capital gain tinggi untuk kedua klub.Â