Skandal plusvalenza ini kini disadari FIGC dan otoritas pengadilan Italia sebagai praktik yang tidak adil. Mungkin saja, plusvalenza tidak melanggar aturan keuangan standar, namun dampaknya jelas merugikan sepak bola secara umum.
Klub-klub pelaku plusvalenza mendapatkan keuntungan boleh berlaga di aneka kompetisi sebagai klub berneraca keuangan sehat, namun hasil rekayasa. Para pemain, terutama pemain cadangan dan pemain muda menjadi korban karena hanya diperjualbelikan demi mempermak neraca keuangan klub.
Sungguh, plusvalenza jika dibiarkan akan merusak sportivitas. Kita belum tahu pasti, apa sanksi yang akan dijatuhkan kepada para klub pelaku plusvalenza di Italia.Â
Mungkin saja, klub-klub pelaku plusvalenza akan mendapat sanksi administrasi, pengurangan poin, atau bahkan degradasi.Â
Yang jelas, CODACONS atau yayasan pembela hak konsumen dan lingkungan menuntut agar Juventus didegradasi ke seri B dan gelar domestiknya dicabut selama masa plusvalenza yang dilakukan.Â
Bagaimana pendapat para penggemar klub-klub yang disebut dalam skandal plusvalenza ini? Kenapa Juventus yang (lagi-lagi) disasar?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI