"Anak-anak, Pak Guru sedih. Burung Pak Guru lepas dari sangkarnya beberapa hari lalu," keluh Pak Guru.Â
"Warnanya apa Pak?" tanya Alklepon.
"Hijau. Cantik sekali pokoknya. Burung itu jinak. Dia tidak bisa cari makan sendiri karena terbiasa diberi makan," ujar Pak Guru.Â
"Pak, mungkin burung Pak Guru itu yang kami tangkap di ruang makan," kata Alklepon.Â
"Oh ya? Wah, coba kamu tunjukkan," pinta Pak Guru.Â
Alklepon pun minta izin keluar untuk mengambil burung dalam sangkar.Â
Alklepon segera masuk kelas kembali sambil membawa sangkar berisi burung hijau itu.Â
"Wah, ini burung Pak Guru! Terima kasih banyak ya, Alklepon," kata Pak Guru sambil tersenyum.Â
Seisi kelas bertepuk tangan.Â
Alklepon ikut tersenyum. Tetapi dalam hatinya ia bertanya-tanya,"Hmm...kok bisa ya burung Pak Guru nyasar ke tempatnya mengajar? Burungnya yang pintar...atau Pak Gurunya yang pintar?"
Maklum, tadi Alklepon melihat sepeda motor Pak Guru parkir di bawah tempat sangkar burung. Padahal, biasanya Pak Guru parkir di parkiran motor.Â