Life becomes infinitely more enjoyable when we live with meaning and purpose - Seph Fontane Pennock
Saya setuju dengan pendapat Seph Fontane Pennock, seorang psikolog, tentang hidup. Dia menulis jika hidup dapat menjadi hal yang manis jika kita dapat menajamkan bakat, menyalurkan minat, dan sekaligus menolong orang lain.
Versi Ruang Berbagi:
Hidup menjadi lebih dapat dinikmati secara penuh kala kita menghayatinya dengan makna dan tujuan - Seph Fontane Pennock.
Itulah terjemahan atas kata mutiara sang psikolog dalam bahasa Inggris, "Life becomes infinitely more enjoyable when we live with meaning and purpose". Â Ya, hidup menjadi lebih terasa manis manakala kita berusaha menajamkan bakat dan minat serta menolong sesama insan.
Kedua, penggunaan kisah pengantar
Ibu Lilia piawai menggunakan kisah pengantar untuk membawa pembaca menuju topik utama artikel. Kisah nyata ibu beliau yang aktif menulis cerpen menjadi inspirasi bagi beliau untuk menulis bagi masyarakat.Â
Saya menyarankan agar Ibu Lillia dan rekan-rekan penulis belajar dari para penulis yang juga piawai menggunakan kutipan dan kisah pengantar.Â
Salah satu sosok penulis yang saya rekomendasikan adalah Ibu Karla Wulaniyati, sahabat literasi saya di Kompasiana ini. Silakan baca artikel-artikel menarik khas beliau dengan klik di sini. Salah satu Artikel Utama beliau sangat apik: Banjir Yang Bersahabat dengan Kemalasan dan Keserakahan.
Isi artikel
Inti artikel Ibu Lilia adalah ajakan untuk mencintai kebiasaan membaca dan menulis. Ini selaras dengan gerakan yang dicanangkan pemerintah kita dalam Gerakan Literasi Nasional (GLN).Â
Penjelasan sangat lengkap. Catatan kecil, bagi saya (selera bisa berbeda) beberapa rincian bisa diringkas sehingga artikel lebih padat. Misalnya enam komponen dan tiga komponen bisa: 1) dihilangkan karena menjadi daftar panjang, atau 2) disajikan bukan dalam bentuk daftar berbaris, tetapi menjadi satu kalimat.