Di sejumlah negara Eropa, bus kota dilengkapi dengan kabin sopir untuk proteksi dari potensi ancaman selama perjalanan. Hal ini didasari pengalaman, ada saja penumpang kurang ajar yang mengganggu pekerjaan sopir.Â
Biasanya penumpang itu mabuk, pecandu narkoba, atau orang sakit jiwa. Juga ada yang inginnya bus gratis dan menolak membayar tiket.Â
Kabin sopir itu terbuat dari kaca "antipecah" yang lumayan tebal dan pintu berkunci sehingga sopir lebih terlindungi dari gangguan penumpang usil atau jahat. Rata-rata bus umum Eropa dilengkapi kamera pengawas (CCTV) dan Global Positioning System (GPS).Â
Ada tiga fungsi kabin sopir menurut pengamatan saya:Â
1. Melindungi panel instrumen kendali bus dari penumpang yang berniat jahat atau anak-anak yang usil.
2. Melindungi sopir dari penumpang yang jahat dan teroris.Â
3. Melindungi sopir dari bahaya terpapar penyakit, termasuk Covid-19.Â
Menggagas kabin sopir di Indonesia
Pengamatan menunjukkan, kabin sopir bus umum belum jamak ditemukan di Indonesia. Kabin proteksi sopir sudah mulai banyak ditemukan pada taksi dan layanan sewa mobil privat.
Tragedi maut "sabotase" oleh penumpang di Jawa Timur itu kiranya tidak harus terjadi seandainya bus dilengkapi kabin proteksi sopir.Â