Tersebutlah seorang penulis blog yang terheran-heran saat melihat tulisan temannya meledak viewsnya dalam sekejap. Sebut saja dua orang ini sebagai Alkapon dan Alklepon.
"Hei, Alklepon...kok bisa ya tulisanmu dapat ribuan views hanya dalam hitungan jam? Padahal aku yang nulis pakai riset cuma dapat di bawah seratus views. Apa sih rahasianya?" tanya Alkapon dengan nada bak mafia.
Alklepon tertawa terbahak-bahak. "Ha...he..hi...ini karena aku punya jimat khusus, Mas Bro," ujarnya.
Alkapon pun penasaran. "Kasih tahu dong apa jimatnya? Siapa dukunnya? Aku juga pingin punya view ribuan dalam waktu singkat."
"Eits, enak aja kamu mau tahu. Aku harus izin dulu pada dukunku," jawab Alklepon.
"Ya udah, siapa nama dukunmu" selidik Alkapon.
"Namanya Idur Keca. Dia itu dulunya dukun bayi, tapi sekarang jadi dukun jimat macem-macem. Mulai dari jimat pembuat rindu sampai jimat penghapus kenangan mantan," seloroh Alklepon.
"Di mana alamatnya, ayo kita datangi," desak Alkapon. "Oh iya, kok namanya gurumu aneh, sih? Siapa tadi? Duri Kecap?" sambung Alkapon.
"Idur Keca. Itu nama yang tidak boleh disebut sembarangan. Untuk membacanya harus ke toilet dulu," kata Alklepon.Â
Alkapon jadi bingung. "Maksudmu gimana, sih? Kok baca nama harus ke toilet dulu?"
Alklepon menjawab, "Iya, itu kode. Harus dari belakang bacanya. Kan berarti harus ke toilet dulu".
*
Kringg,,kringgg..kring..tetiba ponsel Alkapon berdering.Â
"Halo, Prof Felicia Tania, selamat siang. Maaf saya lupa masuk kuliah hari ini. Sedang sibuk urusan keluarga," jelas Alklepon pada si sosok di seberang sana.
Mendengar itu, Alkapon giliran tertawa. "Wah, ternyata kamu menganggap aku keluargamu, ya?"
Alklepon nyengir bak kuda sedang tambal gigi. "Sori, ya. Mana tahan aku punya saudara macam kamu. Kebanyakan kepo," jawabnya ketus.
Alkapon ikut tertawa. Baginya Alklepon ini memang sahabat yang unik. Kalau sedang terpepet, Alklepon pintar mencari alasan. Temasuk ketika ditanya soal pemilik jimat pendongkrak views. Alklepon mungkin sedang menciptakan tokoh fiktif bernama Idur Keca untuk menyembunyikan rahasianya.
Alkapon juga sebelumnya sudah mencari di Mbah Gugel, nama profesor yang sering disebut Alklepon saat teleponnya berdering.Â
Ternyata tidak ada nama Profesor Felicia Tania di data dosen se-Indonesia. Kesimpulan Alkapon, si Alklepon ini mengaktifkan aplikasi yang namanya "Fake Call". Jadi seolah-olah ada Profesor Felicia Tania sedang menelepon, padahal yang telepon itu cuma mesin bot.Â
Ya itulah trik yang juga dilakukan Alkapon saat dia ingin menghindar ketika diajak pacarnya datang ke rumah calon mertua. "Sori Beb, ini ada telepon penting dari Kompasianu. Kan aku wartawan di sana."
Si pacar manggut-manggut. Ia takjub, Alkapon ternyata wartawan Kompasianu, meski secara penampilan ga ada potongan wartawan sedikit pun. Tapi namanya cinta, cinta tak ada logika. Maklum saja, nama pacar Alkapon adalah Anyes Mo Nikah.Â
TAMAT. Kisah ini humor belaka. Kalau gak lucu ya udah. Kemiripan nama disengaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H